Masjid Darussalam Desa Seresam, Dibangun 10 Tahun Lewat Sedekah 1000 Sehari Masyarakat Desa
Riaumandiri.co- Membangun mesjid saat ini tentu menghabiskan dana yang tidak sedikit. Terlebih, jika mesjid yang dibangun tersebut memiliki fasilitas nan baik dan mewah. Namun masyarakat Desa Seresem Kecamatan Siberida, Indragiri Hulu berhasil membangun sebuah mesjid megah senilai 9,5 Miliar Rupiah menggunakan skema sedekah.
Berharap pahala yang dijanjikan Allah SWT., masyarakat melakukan gerakan sedekah Rp.1000 sehari per keluarga sejak 2012 silam. Selama 10 tahun keikhlasan masyarakat Desa Seresam, menyisakan uang setiap harinya, membuahkan hasil luar biasa sehingga terbangunnya masjid megah.
Pembangunan masjid melalui sedekah sebesar Rp1.000 ini terdengar oleh Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar dan ia pun langsung melihat masjid yang dibangun tanpa ada bantuan dari. Gubri bersama Wakil Bupati Inhu, menjalankan Sholat Jum'at bersama ratusan jamaah diberi nama Masjid Darussalam.
"Saya tau informasi tentang Masjid Darussalam ini dari Medsos. Baru di desa ini saya menemukan mesjid senilai Rp. 9 miliar lebih dibangun dengan uang infaq/sadaqah dari warga Rp1.000 per hari. Ternyata luar biasa kekuatan infaq/sadaqah itu," ujar Gubri Syamsuar.
“Masjid yang indah ini dibangun dalam waktu 10 tahun, tadi kita minta yang sudah baik ini diteruskan, nanti juga untuk pendidikan, bisa juga untuk yang lain yang bisa dimanfaatkan untuk umat. Rupanya sudah disampaikan ada yayasannya, mereka mempersiapkan generasi mudah yang islami yang soleh Solehah dan berkualitas,” tambah Gubri.
Sementara itu, Ketua Masjid Darussalam, Desa Seresam, H Wardi, menceritakan, keikhlasan masyarakat yang menjadikan Masjid Darussalam ini berdiri dengan megah. Sumbangan atau sedekah yang diberikan tiap hari 1.000 rupiah ini, menjadi ladang amal bagi masyarakat. Tidak hanya sedekah Rp1.000, masyarakat juga ada yang menghibahkan lahan sawitnya untuk pembangunan Masjid.
“Kami memulai dari tahun 2012, sampai saat ini terkumpul dana Rp9,5 miliar. Dengan berdirinya masjid ini, selanjutnya pembangunan hanya tinggal pengecatan kubah, paving blok, dan teras masjid. Pembangunan Masjid Darussalam ini murni dari masyarakat yang bersedekah seribu rupiah tiap harinya,” ujar Wardi.
“Ada juga masyarakat yang menghibahkan lahan sawitnya untuk Masjid ini, setiap penghasilan sawitnya diserahkan ke Masjid, ada yang mencapai Rp.35 juta. Untuk sumbangan semua warga sepakat dipotong langsung di KUD, sedangkan yang datang ke rumah-rumah itu yang seribu rupiah dipungut setiap hari, dan kami melibatkan RT di desa ini,” katanya.
Untuk diketahui, masjid yang berdiri megah di lahan seluas dua hektar ini, berada di tepi jalan Desa Seresam ini bercat putih, dengan kaca berwarna biru. Tempat wudhu laki-laki dan perempuan terpisah. Kondisi air yang berada di masjid jernih dan lancar. Jika berada di dalam Masjid Darussalam, terasa sejuk walaupun hanya dipasang beberapa pendingin ruangan dan kipas angin.