Diguncang Gempa 10 Kali, BMKG Minta Warga Lhokseumawe Tetap Tenang
RIAUMANDIRI.CO -- Dalam kurun waktu 24 terakhir, Kota Lhokseumawe diguncang 10 kali gempa. Laporan tersebut merunut pada hasil pantauan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Aceh Besar.
Kepala BMKG Stasiun Geofisika Aceh Besar Andi Azhar Rusdin mengatakan, rangkaian gempa tersebut merupakan gempa tektonik, dengan pusat di laut dan tidak berpotensi tsunami.
"Ada 10 kali gempa dengan magnitudo berbeda-beda dalam rentang waktu 24 jam atau sehari terakhir, sejak Senin (2/1) pukul 17.15 WIB," ujar Andi Azhar di Aceh Besar, Selasa (3/1/2023).
Dia menjelaskan, rangkaian gempa mengguncang Kota Lhokseumawe dan sekitarnya dimulai dengan gempa berkekuatan magnitudo 3,0 pada Senin (2/1/2022) pukul 17.15 WIB
"Pusat gempa di laut, berada 24 kilometer barat laut Kota Lhokseumawe dengan kedalaman 10 kilometer. Gempa tidak berpotensi tsunami," ucapnya.
Menurutnya, gempa pada pukul 17.40 WIB berkekuatan magnitudo 4,9 dengan kedalaman 10 kilometer dengan pusat gempa di laut, pada jarak 29 kilometer barat laut Kota Lhokseumawe.
"Ini gempa utama, dapat dirasakan masyarakat di Kota Lhokseumawe, Kabupaten Aceh Utara dan sekitarnya. Gempa bumi tektonik ini juga tidak berpotensi tsunami," katanya.
Dia mengungkapkan, setelah gempa utama tersebut terjadi delapan gempa susulan dan terakhir terjadi pada Selasa (3/1/2023) pukul 13.40 WIB dengan magnitudo 4,1. Pusat gempa di laut, berjarak 30 kilometer barat laut Kota Lhokseumawe.
"Untuk potensi gempa susulan masih sangat mungkin terjadi, namun kami berharap tidak terjadi gempa yang lebih besar dari gempa utama kemarin dengan magnitudo 4,9," kata Andi Azhar.
Sejauh ini, kata dia belum mendapatkan laporan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Lhokseumawe maupun BPBD Kabupaten Aceh Utara terkait kerusakan akibat gempa tersebut.
"Kekuatan gempa utama yang bermagnitudo 4,9 masuk kategori menengah. Selain guncangan gempa juga dipengaruhi jarak dari pusat gempa bumi," katanya.
Selain itu dia juga menyampaikan, dengan memperhatikan episenter dan kedalaman hiposenter, gempa tersebut merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar Lhokseumawe.
"Kepada masyarakat diimbau tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG," ucapnya