RIAUMANDIRI.CO - Puncak perayaan natal dan pergantian tahun ke 2023 sudah semakin dekat. Menghadapi hal tersebut, PLN terus menyiagakan jajarannya untuk menjamin ketersediaan listrik.

Berkaca pada natal 2022, PLN berhasil menjamin ketersediaan listrik sehingga natal bisa berjalan dengan aman dan lancar. Dirut PLN Darmawan Prasodjo saat melakukan kunjungan ke PLTGU Tambak Lorok Kota Semarang mengaku melakukan pengecekan secara maraton kesiapan pembangkit dan pasokan energi primernya.

Menurutnya, ketersediaan batubara pada pembangkit yang ada rata-rata aman atau 21 hari operasional.

Kondisi ini bertolak belakang dengan kondisi di bulan yang sama tahun 2021, dimana ketersediaan batubara untuk  pembangkit listrik PLN kritis. Dari pengalaman itu, PLN memperbaiki kontrak dengan sistem kontrak jangka panjang dengan penyedia batubara.

Selain itu pihaknya juga melaksanakan arahan Presiden Jokowi serta Menteri ESDM Arifin Tasrif yakni kebijakan domestik market obligation yang dilakukan dengan benar.

PLN juga membangun sistem monitorin dan peringatan dini digital untuk sistem rantai pasok batubara, dimana tahun 2021 sistem monitoringnya dilakukan di hilir saat bongkar.

Darmawan menambahkan, sistem monitoring juga dilakukan di hulu saat loading sehingga jika terjadi kegagalan loading langsung diketahui Dirjen Minerba dan bisa langsung diambil langkah penanganannya.

PLN memastikan pasokan gas sebagai cadangan batubara di PLTGU Tambak Lorok ini mencapai 77 million cubic feet perhari yang dinilai lebih dari cukup.

Pada natal 2022 ini beban puncak nasional, 34,6 gigawatt sedangkan daya mampu pasok PLN 44,4 gigawatt. Meski aman, Darmawan mengaku tetap siaga menghadapi pergantian tahun ke 2023 nanti.

Pihaknya membangun 3.000 posko, 78.000 petugas dan lebih dari 6.100 kendaraan dengan peralatan lengkap untuk menghadapi nataru ini.

Selain memiliki layanan untuk ekosistem kendaraan listrik, lanjut Darmawan, PLN Mobile juga siap menindaklanjuti aduan terkait gangguan kelistrikan, apalagi akhir tahun kerap disertai dengan cuaca yang ekstrem.(kom)

Sumber : Kompas

Editor : Wahyu Hismi