Fahri Hamzah: KPU Perlu Siapkan Forum untuk 17 Parpol Paparkan Perbedaan
RIAUMANDIRI.CO - Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai penyelenggara pemilu perlu menyiapkan forum bagi 17 partai politik (parpol) peserta Pemilu 2024 untuk saling menunjukkan perbedaannya.
"Partai Gelora Indonesia sebagai partai nomor urut 7 siap untuk menunjukkan perbedaan-perbedaan denga partai-partai politik yang lain," kata Wakil Ketua Umum DPN Partai Gelora Indonesia Fahri Hamzah saat bincang-bincang dengan awak media, di The Taliwang Heritage & Resto Taman Puri Sriwedari Cibubur, Jawa Barat, Jumat (23/12/2022) malam.
Dengan adanya forum tersebut, lanjut Fahri, maka tidak ada lagi tuntutan pembedaan yang hanya dialamatkan kepada partai tertentu atau partai baru. Karena menurut dia, semua partai juga harus ada bedanya dengan partai lain.
“Nah sekarang pertanyaannya, apa medium dari penyelenggara pemilu yang bisa diberikan kepada 17 partai politik untuk mempresentasikan atau memaparkan perbedaan mereka antara partai lainnya, termasuk Gelora Indonesia,” ujar Fahri.
Sedang untuk menunjukan perbedaan antara partai politik, menurut mantan Wakil Ketua DPR RI itu, ada tiga hal yang bisa dipaparkan ke 17 parpol. Pertama, penjelasan tentang ciri-ciri atau identitas, visi misi dan latar belakang lahirnya partai politik tersebut.
Kedua, bagaimana partai politik tersebut mengidentifikasi masalah nasional dan bagaimana solusinya. Ketiga, adalah bagaimana kandidat yang disiapkan, kemampuanya seperti apa saja.
“Inilah sebenarnya hal-hal yang sangat diperlukan untuk difasilitasi,sehingga penyelenggara pemilu harus memastikan ada medium untuk membedah perbedaan-perbedaan itu,” tambahnya lagi.
Dikatakan Fahri bahwa partai politik itu tidak boleh bermain diluar gelanggang. Karena itu pemerintah dan penyelenggara pemilu harus menyiapkan gelanggangnya.
“Kalau sudah ada gelanggangnya baru kita ungkapkan rencana partai ke depan,” katanya.
Sebab kalau Gelora atau partai politik baru lainnya bicara sendiri di luar gelanggang, komparasinya bagaimana dengan yang lain bisa lakukan. Dan itu menyebabkan partai seperti bertepuk sebelah tangan.
“Jadi sekali lagi, sediakan medium dan wadahnya supaya pertandingan ini menjadi lebih asyik bagi rakyat dan penontonnya bisa banyak, untuk mengaktifkan partisipasi publik yang lebih luas,” demikian Fahri Hamzah. (*)