100 Ribu Keluarga di Pekanbaru Berpotensi Stunting
RIAUMANDIRI.CO- Berdasarkan data Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Bencana (Disdalduk-KB) Kota Pekanbaru terdapat sekitar 100 ribu keluarga berpotensi stunting di tahun ini.
Sehingga harus mendapatkan perhatian secara khusus agar tidak sampai melahirkan anak dengan kondisi seperti itu.
"Ada 100 ribu keluarga berpotensi melahirkan bayi stunting. Maka ini perlu kita antisipasi sejak dini," ujar Kepala Disdalduk-KB Kota Pekanbaru, Muhammad Amin, Selasa (13/12).
Potensi stunting dapat disebabkan lebih dari 60 indikator dan Posyandu memiliki peran penting dalam meningkatkan kesadaran akan pentingnya memperhatikan tumbuh kembangnya anak.
"Tahun ini target penimbangan kita itu di angka 80 persen, kita imbau warga, orang tua, agar selalu rutin menimbang berat badan anaknya.itu menjadi data ukuran kita dalam penanganan stunting," jelasnya.
Saat ini prevalensi stunting di Kota Pekanbaru mencapai 11,4 persen, berdasarkan data dari Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2021. Namun, Pemko Pekanbaru optimis untuk menurunkan angka tersebut pada 2024 mendatang.
"Target 2022 nanti adalah 9,54 persen, target tahun 2023 adalah 7,94 dan target di tahun 2024 adalah 6,34 persen. Jadi target kita ini lebih jauh dari target nasional. Target nasional adalah 14 persen," bebernya.
Amin kembali mengimbau masyarakat secara rutin membawa anaknya untuk di timbang di Posyandu di wilayahnya masing-masing. Pasalnya dari data perkembangan anak-anak di Posyandu menjadi acuan penting Pemko Pekanbaru terkait pencegahan stunting.
"Tapi sekarang ini partisipasi masyarakat, yang datang ke Posyandu itu hanya dibawah 50 persen saja. Padahal dengan data timbangan badan anak itu kita bisa mengetahui secara dini apakah anak-anak itu stunting atau tidak," pungkasnya.(her).
_________________