Dua Desainer Riau Terima Beasiswa Fashion APR ke IFI Bandung
RIAUMANDIRI.CO- Produsen serat viscose-rayon PT Asia Pacific Rayon (APR) meluncurkan beasiswa perdananya di bidang fashion dengan memberangkatkan 2 desainer perempuan untuk belajar ilmu formal di Islamic Fashion Institute (IFI) Bandung.
Eka Lestari dan Lily Masitha, 2 desainer muda penerima beasiswa fesyen APR asal Riau ini secara resmi dilepas keberangkatannya, Jumat (9/12/2022) di Balai Pelatihan dan Pengembangan Usaha Terpadu (BPPUT) RAPP, Pangkalan Kerinci, Pelalawan, Riau.
Community Development (CD) Head RAPP, Hasto Teguh Kuncoro mengatakan perkembangan dunia fesyen sangat cepat dan dinamis para desainer muda dituntut mampu beradaptasi dengan desain dan penggunaan bahan baku ramah lingkungan sekaligus berkolaborasi dengan sesama desainer.
“Gunakan kesempatan belajar ini sebaik mungkin, sehingga nanti sekembalinya ke Riau bisa memperkenalkan konsep sustainable fashion melalui penggunaan bahan ramah lingkungan seperti viscose rayon yang diproduksi APR,” pesan Hasto pada acara pelepasan keberangkatan kedua penerima beasiswa.
Direktur APR, Basrie Kamba mengatakan program beasiswa di bidang fashion ini merupakan yang pertama kali diberikan kepada calon desainer muda dari Riau hasil kolaborasi APR selaku pihak industri dan IFI dari pihak akademik.
“Program beasiswa ini hadir sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia mitrabina industri kecil dan menengah di bidang fesyen sekaligus untuk mendukung industri tekstil dan produk tekstil (TPT) di Indonesia. Program ini juga mendukung komitmen keberlanjutan kami, APR2030 dalam mendorong pertumbuhan inklusif melalui pemberdayaan pengusaha perempuan,” kata Basrie.
Terpilihnya Eka dan Lily mendapatkan beasiswa karena telah berhasil lulus seleksi dari tim CD APR dan pengajar dari IFI Bandung. APR akan mensponsori biaya pendidikan keduanya selama menuntut ilmu fesyen di Bandung. Seusai menempuh pendidikan Eka dan Lily akan kembali ke Riau dan diharapkan mampu meluncurkan brand fashion sendiri.
Eka dan Lily tertarik menekuni bidang fesyen setelah mengikuti pelatihan menjahit yang dilaksanakan oleh CD RAPP-APR bagi perempuan yang tidak melanjutkan pendidikannya ke perguruan tinggi pada tahun 2016.
Saat ini Eka menjadi penjahit baju di rumah jahit Eka Tailor yang didirikannya di Kampung Dayun, Siak, sedangkan Lily membantu ibunya mengelola rumah jahit L Modis di Pangkalan Kerinci. Selama ini keduanya belajar fesyen secara otodidak.
Pemberian beasiswa di bidang fashion sejalan visi jangka panjang APR ini memberdayakan perempuan pengusaha yang bergerak di bidang fashion atau tekstil yang dinyatakan melalui Komitmen APR2030 pada pilar Kemakmuran Inklusif (Inclusive Prosperity). (wyu)