PKS Desak Gibran dan Ganjar Ungkap Beking Tambang Ilegal di Solo
RIAUMANDIRI.CO - Wakil Ketua Fraksi PKS DPR RI Mulyanto minta Wali Kota Solo Gibran Rakabuming dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, melaporkan kepada aparat kepolisian nama-nama yang diduga menjadi beking tambang liar atau ilegal di wilayah pemerintahannya.
"Bila perlu laporkan langsung ke Presiden Joko Widodo. Supaya Presiden dapat memerintahkan Kapolri dan Panglima TNI untuk ikut menertibkan aksi beking oleh orang besar ini," kata Mulyanto, Kamis (8/12/2022), terkait adanya beking orang besar di penambangan liar Solo.
Mulyanto minilai tambang itu isu sederhana karena semua sudah ada aturannya. Pemerintah daerah maupun pemerintah pusat sudah diatur kewenangannya masing-masing dan hanya tinggal dijalankan.
"Bila benar di lapangan ditemukan pelanggaran yang dibeking orang besar maka sudah selayaknya pemerintah daerah melaporkannya ke aparat berwenang. Bukan malah sekedar mengumbar isu di media tapi tidak menyelesaikan masalah," ujar Mulyanto.
Mulyanto minta pemerintah daerah meningkatkan koordinasi dengan pemerintah pusat terkait penertiban penambangan liar tersebut. Bila menemukan kendala atau hambatan dalam proses penertiban maka pemerintah jangan sungkan menempuh jalur hukum.
"Bukan malah membiarkan oknum-oknum pejabat yang menjadi beking leluasa melancarkan aksinya. Pemerintah mestinya segera mengatasi soal ini, termasuk juga soal tambang di Kalimantan Timur. Ini kan menjadi preseden buruk hubungan pusat-daerah. Selain bocornya penerimaan negara yang semestinya diperoleh," kata Mulyanto.
"Kekayaan alam Indonesia yang semestinya dapat memakmurkan, terkesan hanya menjadi bancakan oknum. Ini tidak sehat secara ekonomi dan politik," ulas Mulyanto.
Anggota Komisi VII DPR RI tersebut menyebutkan sudah saatnya pemerintah bertindak tegas kepada oknum beking penambangan liar. Karena itu perlu komitmen dan keberanian untuk memberantas perbuatan melawan hukum itu secara bersama-sama. Pemerintah harus punya kemauan kuat untuk memberantas beking penambangan liar ini secara tuntas.
"Usut semua, mulai dari operator lapangan, jaringan sampai ke dalangnya. Jangan kasih kendor," tegas Mulyanto. (*)