Al Rihla, Bola Piala Dunia 2022 Yang Buat Jerman Pulang Kampung

Al  Rihla, Bola Piala Dunia 2022 Yang Buat Jerman Pulang Kampung

Qatar (RMC)- Kemenangan Jepang atas Spanyol merupakan kejutan lain yang hadir selama penghelatan piala dunia Qatar 2022. Namun, sebuah fakta unik mewarnai kemenangan yang membuat timnas Jerman harus angkap koper dari turnamen empat tahun sekali tersebut.

Adalah Teknologi yang ditanamkan pada bola Piala Dunia 2022 menjadi satu di antara faktor kelolosan Timnas Jepang ke babak 16 besar sebagai juara grup. Berkat teknologi yang ada pada bola tersebut, gol Jepang dinilai sah setelah VAR melihat bola masih berada di dalam garis.

Hal yang menarik adalah, bola Piala Dunia yang menggunakan tehknologi terbaru tersebut harus dicas agar dapat dicek dalam situasi semacam itu. Laga timnas Jepang kontra Spanyol di partai penentuan Grup E Piala Dunia 2022 membuktikan betapa teknologi sudah merasuki sepak bola.

Berkat penggunaan bola canggih tersebut, timnas Jepang mengalahkan Spanyol dengan skor 2-1 pada Jumat (2/12/2022), untuk menjadi juara Grup E dan menyingkirkan Jerman.

Masalahnya, terdapat kontroversi mengenai gol Ao Tanaka, yang sangat krusial untuk mengubah konstelasi Jepang, Spanyol, dan Jerman. Pada proses gol kedua Jepang, bola terlihat sudah melewati garis saat Kaoru Mitoma mengembalikan bola ke muka gawang.

Bola tersebut bisa disontek Ao Tanaka untuk menjadi gol kedua Jepang, tetapi asisten wasit mengangkat bendera, pertanda bola sudah keluar lapangan.

Hanya, wasit Victor Miguel kemudian mendengar pemberitahuan dari VAR bahwa bola belum melewati garis sepenuhnya, sehingga gol Jepang adalah sah.

Agar dapat mengambil keputusan seperti itu, bola Piala Dunia 2022 Qatar yang dikenal dengan nama Al Rihla harus dilengkapi dengan sensor khusus. Supaya teknologi tersebut dapat disinkronisasi dengan VAR, bola tersebut ternyata harus diisi daya, atau dicas.

Hal tersebut diungkap oleh jurnalis Joe Pompliano melalui Twitter pribadinya.

"Piala Dunia mengenalkan bola baru tahun ini dengan sensor yang mengumpulkan data posisi spatial secara langsung untuk membuat review offside (atau momen lain) lebih akurat," demikian tulis Joe (1/12/2022) "Tapi (bola) itu butuh dicas sebelum pertandingan!" tambahnya lagi.

Joe Pompliano juga mengungkap bola Piala Dunia tersebut ternyata dilengkapi baterai kecil. "Sensor itu disokong oleh baterai kecil, yang bisa bertahan enam jam penggunaan atau 18 hari ketika tidak digunakan," jelas Joe.

"Sensor itu hanya memiliki berat 14 gram, dan sistem backend secara otomatis berganti (tanpa intervensi manusia) ketika bola baru digunakan," imbuhnya.

Dengan keberadaan teknologi tersebut, tak heran jika review VAR pada edisi kali ini tergolong minim kontroversi dan tampak lebih cepat.



Tags Teknologi