Tembok Lapas Cianjur Ikut Roboh, tapi Tak Ada Napi Berniat Kabur
RIAUMANDIRI.CO - Lapas Kelas II B Cianjur, Jawa Barat tidak luput dari kerusakan akibat goncangan gempa berkekuatan magnitudo (M) 5,6 pada Senin (21/11/2022).
Meski tembok lapas tersebut roboh, namun tidak membuat warga binaan lapas itu berniat kabur atau melarikan diri.
"Meskipun tembok roboh tidak ada yang melarikan diri," kata Kepala Lapas Kelas II B Cianjur Tomi Elyus ketika menerima bantuan dari Lembaga Penanggulangan Bencana (LPB) atau Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC), Ahad (27/11/2022).
Dilansir dari website Muhammadiyah, Senin (28/11/2022), Tomi Elyus menjelaskan, Lapas Cianjur merupakan lapas percontohan dan yang pertama mendirikan pesantren di lapas yang diberi nama At-Taubah.
“Kita menyebut mereka ini santri. Kita menghilangkan sekat bahwa mereka narapidana. Itu terbukti, sampai saat ini tidak ada yang melarikan diri. Bahkan ketika baru terjadi gempa mereka pada posisi masih trauma, lalu saya kasih kode untuk berdoa, mereka semua langsung serentak berdoa,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Lapas Kelas II B Cianjur, Tomi Elyus mengucapkan terima kasih kepada Lazismu, MDMC dan Muhammadiyah atas kepeduliannya kepada Lapas Cianjur ini.
Dijelaskan, di lapas itu ada 94 petugas dan 750an warga binaan. Mereka masih membutuhkan beberapa logistik. Mereka tidak hanya membutuhkan obat-obatan, juga butuh tenda, selimut dan bahan makanan. Mereka perlu selimut tidur di tenda.
“Saya sampaikan terima kasih kepada teman-teman Muhammadiyah. Kita harus yakin bahwa mereka bisa berubah. Jangan-jangan, mereka yang di dalam ini suatu saat bisa lebih baik ke depan. Tidak ada kata lain yang bisa saya ucapkan, melainkan terima kasih atas perhatian teman-teman Muhammadiyah, Lazismu dan MDMC, hanya Tuhan yang bisa membalas kebaikan kalian semua,” ucap Tomi.
Bencana Tak Pilih Korban
Ketua MDMC PP Muhammadiyah Budi Setiawan mengatakan, lapas menjadi salah satu tempat yang terdampak gempa Cianjur dan bencana itu tidak pernah pilih-pilih korban.
"Kami mengetahui bahwa musibah bencana alam tidak pernah pilih-pilih orang. Maka saudara kita di lapas juga terkena, karena sebagian tembok lapas runtuh,” kata Budi Setiawan. (*)