Tuduh Tentaranya Dieksekusi, Rusia Minta Ukraina Tanggung Jawab
RIAUMANDIRI.CO - Kremlin menuduh tentara Ukraina mengeksekusi lebih dari 10 tawanan perang Rusia menyusul beredarnya video di media sosial yang diduga berasal dari garis depan perang.
Dilansir dari Guardian, rekaman itu tampaknya menunjukkan sekelompok tentara Rusia muncul dari bangunan tambahan di halaman sebuah rumah dengan tangan di atas kepala sebelum mereka disuruh berbaring telungkup
Namun, salah satu pria yang mengenakan pakaian serba hitam tampaknya mengarahkan senjatanya ke unit tentara Ukraina yang mengenakan ban lengan kuning saat ia muncul dari kakus yang setengah hancur.
Rekaman itu, yang tampaknya diambil oleh seorang tentara Ukraina, menunjukkan bahwa semua orang Rusia, termasuk mereka yang berada dalam posisi tengkurap, tewas dalam kekerasan yang terjadi kemudian. Setidaknya ada 12 mayat.
Insiden itu dikatakan terjadi di pekarangan sebuah rumah di dekat desa Makiivka di wilayah Luhansk timur Ukraina, yang merupakan bagian dari wilayah yang lebih luas yang dikenal sebagai Donbass.
Baik lokasi maupun identitas orang-orang yang ditampilkan dalam video tidak dapat segera diverifikasi secara independen.
Kementerian pertahanan Ukraina tidak menanggapi permintaan komentar.
“Ini adalah praktik umum di Angkatan Bersenjata Ukraina yang secara aktif didukung oleh rezim Kyiv dan secara terang-terangan diabaikan oleh pendukung Baratnya," ujarnya.
Kementerian pertahanan Rusia melanjutkan dengan mengeklaim bahwa rekaman itu menunjukkan pembunuhan yang disengaja dan metodis terhadap lebih dari 10 prajurit Rusia yang tidak bisa bergerak oleh tentara Ukraina.
Juru bicara itu mengatakan pemerintah Ukraina akan dimintai pertanggungjawaban atas setiap tahanan yang disiksa dan dibunuh
Konflik di Ukraina yang mengikuti keputusan Vladimir Putin untuk menginvasi negara itu pada 24 Februari telah membuat kedua belah pihak saling menuduh melakukan kejahatan perang.
Menanggapi tuduhan sebelumnya, kementerian luar negeri Ukraina mengatakan akan menyelidiki setiap insiden, meskipun tampaknya tidak ada penyelidikan yang sampai pada kesimpulan.
Kremlin belum membuat janji seperti itu sehubungan dengan sejumlah tuduhan penyiksaan terhadap para pejuang dan warga sipil di Ukraina oleh pasukannya dan tentara bayaran yang berperang atas nama Rusia.
Kejahatan perang didefinisikan Perserikatan Bangsa-Bangsa sebagai pelanggaran serius hukum internasional yang dilakukan terhadap warga sipil atau pasukan musuh selama konflik bersenjata.