Semakin Memanas, Rusia Akan Gelar Latihan Nuklir
RIAUMANDIRI.CO - Rusia akan menggelar latihan skala besar dengan melibatkan kekuatan nuklirnya, saat Presiden Vladimir Putin mengancam akan menggunakannya dalam konflik di Ukraina.
Amerika Serikat (AS) dan sekutu-sekutunya akan ditantang untuk membedakan apakah itu benar-benar latihan atau sungguhan.
Seperti dilansir Reuters, Jumat (14/10/2022), Rusia biasanya menggelar latihan nuklir tahunan secara besar-besaran sekitar bulan-bulan ini.
AS dan para pejabat Barat memperkirakan latihan nuklir Rusia akan digelar beberapa hari ke depan, dengan para pejabat AS menduga latihan itu mencakup uji coba rudal balistik.
Namun dengan Putin secara terang-terangan melontarkan ancaman penggunaan nuklir untuk membela Rusia dalam invasinya ke Ukraina, sejumlah pejabat Barat khawatir jika Moskow secara sengaja memburamkan niatnya.
"Inilah mengapa Anda tidak ingin memiliki retorika yang terlalu memanas pada saat yang sama Anda akan menggelar latihan nuklir," ujar seorang pejabat Barat, yang enggan disebut namanya.
"Karena dengan begitu kami memiliki tantangan tambahan untuk benar-benar memastikan bahwa tindakan yang kita lihat, hal-hal yang sedang terjadi, yang sebenarnya adalah latihan dan bukan sesuatu yang lain," imbuhnya.
Namun tetap saja, pejabat Barat itu menyampaikan 'kepercayaan diri yang tinggi' dalam kemampuan Barat untuk bisa membedakan itu.
Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg, dalam konferensi pers di Brussels, meyakinkan bahwa aliansi pertahanan itu akan memantau latihan nuklir tahunan Rusia dengan sangat dekat, seperti yang telah dilakukan beberapa tahun ini.
Sementara di Gedung Putih, juru bicara Dewan Keamanan Nasional John Kirby menyebut latihan Rusia yang bernama 'Grom' itu akan melibatkan manuver skala besar dari kekuatan nuklir strategis, termasuk peluncuran rudal secara langsung.
"Sementara Rusia mungkin meyakini latihan ini akan membantunya memproyeksikan kekuatan, khususnya menyoroti peristiwa baru-baru ini, kami mengetahui bahwa unit nuklir Rusia berlatih secara ekstensif tahun ini," sebut Kirby, sembari menyebut AS akan memantau itu.
Seorang pejabat pertahanan AS, yang enggan disebut namanya, menyatakan latihan Rusia diperkirakan akan digelar pada waktu hampir bersamaan dengan latihan kesiapsiagaan nuklir NATO yang juga digelar tahunan. Latihan nuklir NATO bernama 'Steadfast Noon' itu dijadwalkan akan digelar pekan depan.
"Kami meyakini bahwa retorika nuklir Rusia dan keputusannya untuk melanjutkan latihan ini saat berperang dengan Ukraina, adalah tidak bertanggung jawab," sebut pejabat pertahanan AS itu kepada Reuters.
"Memamerkan senjata nuklir untuk memaksa AS dan sekutunya adalah tidak bertanggung jawab," imbuhnya.
Kementerian Pertahanan Rusia belum memberikan komentarnya atas hal ini.
Beberapa pekan terakhir, Putin memproklamirkan pencaplokan wilayah Ukraina dan mengancam akan mempertahankan wilayah Rusia dengan senjata nuklir. Seorang pejabat senior NATO menegaskan penggunaan senjata nuklir oleh Rusia mungkin memicu 'respons fisik' dari aliansi pertahanan itu.