Himapersis Sebut Larshen Yunus Bukan Ketua DPD KNPI Riau
RIAUMANDIRI.CO - Himpunan Mahasiswa Persatuan Islam (Himapersis) Provinsi Riau meyakini Larshen Yunus bukan Ketua DPD Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Provinsi Riau. Untuk itu, Himapersis meminta agar Larshen Yunus membawa nama KNPI dalam setiap aktivitasnya.
Seperti diketahui, DPP KNPI saat ini terbelah menjadi beberapa faksi yang berimbas sampai ke tingkat daerah, termasuk ke DPD KNPI Provinsi Riau. Hal ini kemudian membuat organisasi kepemudaan (OKP) yang ada di Bumi Lancang Kuning harus memilih untuk berinduk dengan kepengurusan KNPI yang menurut mereka sah dan sudah tepat dalam menjalankan mekanisme organisasi.
Dikatakan Ketua Umum Himapersis Riau, Firdaus Efendi, ada dua kepengurusan KNPI Riau yang saat ini bersaing dengan sehat dan berlomba-lomba merebut hati masyarakat. Yakni, KNPI Riau di bawah kepemimpinan Fuad santoso dan Nasarudin. Keduanya sangat maksimal menjalankan roda-roda organisasi.
"Seperti, memiliki OKP (organisasi kepemudaan,red) yang bernaung, berjalannya mekanisme organisasi sampai ke tingkat kabupaten/kota dengan melaksanakan musyawarah daerah," ungkap Firdaus, Minggu (9/10).
Dengan kondisi itu, dirinya mengaku heran dengan munculnya kepengurusan KNPI di Riau yang dipimpin Larshen Yunus. Dia mempertanyakan OKP apa yang tergabung dengan KNPI versi Larshen Yunus. Begitu juga, program positif apa yang telah dilakukannya.
"Coba sebutkan tiga OKP saja yang bernaung dengan kepengurusan KNPI Larshen? Siapa Ketua Umum dia di DPP? Setahu kita, ketua umum yang mengeluarkan SK-nya sudah melebur dalam kongres bersama. Info yang kami terima, SK Larshen Yunus sudah dibekukan ketika pembahasan di kongres itu sendiri," sebut Firdaus.
"Sebenarnya saya malas membahas Larshen Yunus, karena bagi saya buang-buang waktu karena dia hanya mencari sensasi untuk membuat kegaduhan. Itu kita duga memang disengaja agar banyak orang membahas dia," sambung Firdaus.
Terakhir, Firdaus meminta Larshen Yunus berhenti untuk membuat sensasi yang menimbulkan kegaduhan. Pasalnya, kata Firdaus, program-program Larshen sangat tidak bermanfaat, seperti kegiatan sabung ayam yang jelas-jelas merusak nilai-nilai keagamaan dan nilai budaya melayu di Provinsi Riau.
"Saran saya, Larshen membentuk LSM saja, dan jangan merusak nama KNPI, karena cenderung programnya kami duga mencari-cari kesalahan pejabat Riau yang menimbulkan kegaduhan dan mencari keuntungan," tutupnya.(Dod)