Tragedi Stadion Kanjuruhan, Fraksi PDIP DPR: Pidanakan Jika Ada Kesalahan Pidana
RIAUMANDIRI.CO - Anggota Komisi III DPR RI Johan Budi menyampaikan duka cita mendalam atas insiden tewasnya ratusan orang suporter dalam laga Arema FC vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan Malang, Sabtu (1/10/2022) lalu.
"Ini merupakan lembaran hitam dalam sejarah olah raga nasional," kata Johan Budi bersama Ketua Fraksi PDIP DPR RI Utut Adianto, Ketua Bidang Penuda dan Olahraga DPP PDI, Eriko Sutarduga dan Putra Nababan dalam jumpa pers, Senin (3/10/2022).
Dia mengapresiasi Presiden Jokowi yang sudah menyampaikan beberapa hal yang harus dilakukan, baik untuk oleh Kapolri maupun oleh PSSI dalam kaitan dengan menangani korban, maupun melakukan evaluasi secara mendalam.
Johan Budi juga mengapresiasi langkah pemerintah membentuk tim khusus untuk mengusut tuntas tragedi stadion Kanjuruhan ini. Namun, Johan meminta agar hasil penyelidikan tidak hanya sebatas evaluasi tanpa ada tindak lanjutnya.
"Jangan sekedar evaluasi-evaluasi, harus ada hasilnya. Jika ada yang berkaitan pidana ya dipidanakan saja. Kalau memang harus ada ya dicopot dicopot saja," tegas Johan Budi.
Yang perlu dievaluasi kata Budi adalah pertama, proses penyelenggaraannya. Perlu dilakukan evaluasi secara mendalam, mana yang perlu diluruskan mana yang perlu diperbaiki.
Kedua adalah proses pengamanan terhadap kericuhan yang terjadi di stadion kanjuruhan Malang, ini juga perlu dievaluasi secara mendalam.
Ketiga, lanjut politikus PDIP ini, kepada semua pihak, termasuk PSSI untuk terus menerus memberikan edukasi kepada para suporter dari masing - masing klub untuk disadarkan bahwa olahraga merupakan bentuk sportivitas dan tidak boleh ada lagi kebencian yang ditanamkan.
“Dari tiga point tadi, menurut saya harus menghasilkan. Sekali lagi jangan hanya evaluasi-evaluasi saja, tetapi dari 3 tadi yang saya sampaikan perlu ada hasil, mana yang salah.
Delapan Instruksi
Ketua Bidang Penuda dan Olahraga DPP PDI Perjuangan yang juga Anggota Fraksi PDIP, Eriko Sutarduga, mengatakan, partainya telah memberikan instruksi kepada jajaran pengurus di Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDIP se-Malang Raya untuk melakukan beberapa langkah terkait Tragedi Kanjuruhan.
"Pertama, kepada DPC PDI perjuangan hingga anak ranting se-Malang Raya agar melakukan takziah dan mengikuti tahlil di rumah-rumah keluarga korban sampai dengan 7 hari," terang Eriko.
Kedua, kepada anggota Fraksi dan struktur partai agar bergotong-royong memberikan santunan kepada keluarga korban.
Ketiga, memberikan suporting kepada keluarga korban dengan membantu melakukan support secara moral, spiritual dan juga material serta jaringan secara terus-menerus agar keluarga korban mendapatkan ketenangan.
Keempat, apabila di antara keluarga korban adalah pekerja informal dan formal yang bekerja di lingkungan swasta, maka diinstruksikan kepada Fraksi PDI perjuangan berkomunikasi dengan BPJS ketenagakerjaan agar santunan dari BPJS ketenagakerjaan bisa segera dikirimkan kepada keluarga korban.
Kelima, kepada Fraksi PDIP Kabupaten Malang mendukung upaya Bupati Malang untuk memberikan perawatan bagi korban kerusuhan tanpa dipungut biaya.
Ketujuh, kepada Fraksi PDI Perjuangan Jawa Timur memberikan dukungan agar Rumah Sakit Daerah Provinsi Jawa Timur dapat memfasilitasi dengan cepat dan tanggap semua korban yang telah dirawat dan meninggal.
Delapan, instruksi ini segera ditindaklanjuti dan dilaksanakan oleh seluruh kader-kader PDI perjuangan di wilayah Malang Raya. Instruksi ini ditandatangani oleh Pak Ketua, oleh saudara Kusnadi atas perintah daripada Ketua Umum Megawati Soekarnoputri. (*)