Permen Buatan Cina Penyebab Siswa di Inhil Keracunan Diperkirakan Juga Beredar di Pekanbaru
RIAUMANDIRI.CO - Belasan siswa SD 05 Desa Pungkat, Kecamatan Gaung, Tembilahan, Kebupaten Indragiri Hilir (Inhil) dilarikan ke rumah sakit, diduga keracunan setelah mengkonsumsi permen lunak buatan Cina, Senin (12/9/2022).
Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) di Pekanbaru melakukan uji sampling terhadap jajanan permen yang menyebabkan siswa keracunan itu. Setelah hasil labor keluar barulah akan menentukan langkah apa selanjutnya yang akan dilakukan.
Kepala BBPOM Pekanbaru, Yosef Dwi Irwan mengatakan, saat ini BPOM Inhil sudah melakukan langkah-langkah sesuai prosedur yang ada. Pihaknya telah melakukan pengambilan sampel dan untuk permennya sedang proses pengujian. Namun dari hasi pengujian sampel itu, kata Yosef, belum keluar. Pihaknya saat ini tengah menguji mikro biologi pada permen tersebut.
"Hasilnya belum, saat ini untuk uji mikro biologi itu ada masa inkubasinya dulu. Mudah-mudahan dalam minggu ini bisa segera ditemukan hasilnya. Tapi kalau ternyata hasilnya tidak ada, harus kita ulang dulu lagi," kata Yosef, Kamis (14/9/2022).
Sementara terkait izin edar permen tersebut, kata Yosef, produk itu sudah memiliki izin edar. Ia pun sudah memastikan produk tersebut juga sudah terdaftar. Meski demikian, pihaknya akan kembali memastikan izin yang didaftarkan ke BPOM.
"Artinya, apakah saat pre-market sudah mendapat izin edar, apakah memenuhi syarat yang berlaku atau tidak, ya dengan cara dilakukan sampling dan pengajuan," tuturnya.
Ia pun menyebut, tidak menutup kemungkinan permen tersebut juga beredar di Kota Pekanbaru. Pasalnya, permen tersebut sudah memiliki izin edar.
"Kemungkinan permen tersebut beredar (di Pekanbaru), karena memilik izin edar. Namun untuk sementara, berdasar pengawasan untuk hari ini kita belum menemukan," terangnya lagi.
Terkait dengan dugaan keracunan, pihaknya belum berani mengambil kesimpulan hingga hasil uji sampel terhadap permen tersebut keluar, dan tahapan ini masih menunggu waktu yang lebih lama sembari melakukan penyelidikan.
"Yang jelas kita belum dapat menyatakan secara pasti apakah permen tersebut penyebab keracunan atau tidak, sebelum hasil pengujiannya selesai," tutupnya.
Sebelumnya, 18 siswa di SDN 05 Pungkat, mendadak sakit kepala, serta kembung setelah mengonsumsi permen lunak buatan Cina pada Senin (12/9) lalu. Jajanan itu mereka peroleh dari salah satu kantin di sekolah tersebut.