Imbas Kenaikan Harga BBM, Banyak Tamu Hotel di DIY Batal Menginap
RIAUMANDIRI.CO - Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) juga berimbas terhadap hunian hotel di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Menurut Ketua BPD Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY Deddy Pranowo Eryono, setidaknya 30 persen wisatawan telah membatalkan kunjungannya.
"Banyak tamu yang cancel menginap di DIY. Padahal mereks telah melakukan reservasi untuk September ini. Belum detail tapi sekitar 120 travel trip yang ke Yogyakarta dibatalkan," kata Deddy dikutip Krjogja, Rabu (14/9/2022).
Khusus hotel bintang 3 dan bintang 4 menurut dia masih tertolong dengan adanya meeting, incentive, Convention, and Exhibition (MICE) saat ini. Sedangkan hotel bintang 2 hampir sesak nafas.
Deddy menjelaskan, wisatawan yang melakukan pembatalan merupakan tamu yang sudah terlanjur membeli paket wisata sebelum ada kenaikan harga BBM.
Pasca kenaikan BBM, pihak penyedia jasa wisata mau tidak mau harus menaikkan tarif. Termasuk hotel yang ikut menyesuaikan biaya operasional dengan adanya kenaikan BBM.
"Jadi mengapa di-cancel karena wisatawan yang terlanjur membeli paket wisata mau dinaikkan pengusaha bus itu tidak mau. Karena daya beli masyarakat sekarang turun. Sementara bagi kami operasional hotel naik, apabila mau menurunkan harga kita harus punya subsidi," tuturnya.
General Manager Hotel Ruba Grha Yogyakarta ini mengungkapkan rerata okupansi perhotelan DIY turun di kisaran 30 persen hingga 40 persen setelah harga BBM dinaikkan. Sebelumnya, rata-rata tingkat hunian hotel di DIY berada di angka 60 persen sampai 70 persen. Guna mendongkrak okupansi, industri perhotelan di DIY membutuhkan dukungan dan bantuan dari Pemda setempat.
"Kani berharap ada dukungan dari pemda setempat untuk membangkitkan sektor perhotelan. Setidaknya, ada diskon pajak hotel selama beberapa bulan" imbuh Deddy. (*)