Anggota DPR RI Nilai Beli BBM Subsidi Gunakan Aplikasi Bikin Ribet
RIAUMANDIRI.CO - Anggota Komisi VII DPR RI Rofik Hananto menilai pembelian bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jenis Pertalite dan Solar dengan menggunakan aplikasi MyPertamina tidak tepat karena mempersulit masyarakat.
"Sistem penggunaan aplikasi MyPertamina untuk pembelian Oertalite dan Solar menurut saya kurang tepat. Justru ini menambah keribetan rakyat memperoleh haknya. Walau kebijakan ini untuk mengatur distribusi BBM bersubsidi agar tepat sasaran, tapi tujuannya belum jelas," katanya, Sabtu (2/7/2022).
Rofik lalu mempertanyakan siapa yang bisa mendaftar di sistem MyPertamina, apa kriterianya, bagaimana Pertamina tahu yang mendaftar ini adalah mereka yang berhak.
Apakah juga ada Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) yang menjadi pembandingnya. Menurutnya, data yang disajikan DTKS tidak akurat. Jadi, tanpa ada kriteria yang jelas, siapapun bisa mendaftar di MyPertamina, termasuk orang kaya yang tidak berhak.
"Di era teknologi sekarang ini harusnya membuat semua serba simpel, tapi ini malah dibuat ribet," tegasnya.
Ditambahkan legislator daerah pemilihan (dapil) Jawa Tengah VII tersebut, banyak yang menyesalkan dengan kondisi hari pertama pembelian BBM dengan aplikasi MyPertamina.
Mulai error pada aplikasi, kontroversi penggunaan ponsel sebagai sarana pembayaran di SPBU. Pembayaran lewat aplikasi yang hanya tertaut pada LinkAja, sehingga aplikasi tersebut yang mendapat
review kurang memuaskan di Playstore dan App Store. Bahkan, MyPertamina menjadi salah satu topik paling trending, dengan 10,5 ribu cuitan.
Seperti diketahui, Pertamina Patra Niaga mulai Jumat (1/7/2022) memberlakukan cara baru pembelian Pertalite dan Solar menggunakan aplikasi MyPertamina. (*)