Ahmad Yani: Memilih Punya Sejumlah Resiko dan Tanggung Jawab
RIAUMANDIRI.CO - Ketua Umum DPP Partai Masyumi (Majelis Syuro Muslim Indonesia) Dr. H. Ahmad Yani S.H., M.H mengingatkan bahwa memilih dalam konteks pelaksanaan praktek-praktek berdemokrasi memiliki sejumlah resiko-resiko dan tanggung jawab tertentu.
"Memilih jangan hanya dipandang sebagai sebuah hak bagi warga negara dalam pelaksanaan prinsip-prinsip berdemokrasi," kata Ahmad Yani saat membuka Rakorda Partai Masyumi Sumbar di Lubuk Basung, ibukota Kabupaten Agam, Minggu (12/6/2022).
"Memilih itu punya sejumlah resiko dan tanggung jawab, setidaknya untuk rentang waktu lima tahun ke depan," katanya.
"Itu dalam konteks duniawi, karena produk sebuah ajang bernama pemilihan berdampak setidaknya lima tahun ke depan," sebutnya.
Konsekuensi lain, kata Ahmad Yani, juga akan dipertanggungjawabkan di akhirat kelak.
"Karena salah dalam memilih pemimpin juga akan dimintai pertanggungjawabannya," tambah mantan politisi PPP itu.
"Makanya masyarakat pemilih harus disadarkan akan pentingnya melakukan pilihan politik yang benar," katanya.
"Jangan memilih karena pertimbangan dengan spektrum pendek dan sempit seperti karena politik uang, politik transaksional, dan lainnya," tambahnya lagi.
Makanya, menurut Ahmad Yani, salah satu langkah mendesak yang telah sedang dan akan tetap dilakukan oleh Partai Masyumi adalah melakukan edukasi politik bagi para pemilih.
"Saatnya masyarakat memilih berdasarkan nalar, berdasarkan nilai-nilai yang ada, dan hidup di tengah masyarakat," tandasnya.
"Mari kita tolak politik uang, politik jual-beli, politik transaksional, dan lainnya karena itu sangat merugikan kehidupan berbangsa dan bernegara," tandasnya.
Ketua DPW Partai Masyumi Sumbar H. Budiman Dt.Bandaro Rajo,S.Si MA, MH menjelaskan, rakorda Partai Masyumi Sumbar dibagi dalam tiga kelompok, yang masing-masingnya yaitu di Dangung-Dangung, Kabupaten Limapuluh Kita, lalu di Lubuk Basung, ibukota Kabupaten Agam, dan di Padang.
"Ini dimaksudkan untuk mendekatkan Pak Ketum langsung dengan para konstituen," katanya.
Dikatakan, tujuan utama rakorda antara lain adalah untuk meluruskan sejumlah informasi yang kurang benar tentang Partai Masyumi, yang sudah terlanjur beredar di tengah masyarakat.
Ia mencontohkan, ada pihak yang menilai Partai Masyumi adalah seakan-akan partai beraliran Komunis.
"Padahal jelas- jelas Partai Masyumi adalah partai Islam, lawan dari partai berideologi Komunis, itu sejarah dari masa lalu sampai sekarang," tambah Budiman