RIAUMANDIRI.CO - Dalam kunjungan kerjanya ke Rokan Hulu, Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar menyempatkan diri bertemu warga Desa Rambah Muda, Rabu (28/6/2023). Ia menyampaikan beberapa program terkait peningkatan ekonomi dan kesejahteraan untuk masyarakat setempat.
Orang nomor satu di Provinsi Riau itu mengungkapkan, bahwa 5 tahun kepemimpinannya di Riau, sudah banyak program yang terealisasi. Meski demikian, masih terdapat beberapa program yang harus digesa pengerjaannya, di antaranya yaitu pembangunan jalan.
"Ada banyak ruas jalan di Riau, dan pada kunjungan kerja hari ini, kami mengujungi pengerjaan jalan di perbatasan Padang Lawas yang saat ini sudah di aspal," ucap Gubri Syamsuar.
Kemudian disampaikan, untuk mendongkrak ekonomi daerah dan kesejahteraan, pihaknya juga akan meninjau jalan Mahato - Manggala.
"Manggala itu masuk ke daerah Rokan Hilir (Rohil), dan pengerjaan itu merupakan jawaban terhadap aspirasi dari masyarakat Rohul dan Rohil. Pengerjaan Jalan Mahato - Manggala sedang berproses. Kami berharap penyelesaiannya dapat selesai pada tahun 2024," jelasnya.
Lalu, Mantan Bupati Siak dua periode itu mengatakan, bahwa tahun 2023 hingga 2024 PLN telah menyediakan pengadaan listrik hingga ke dasun-dusun. Oleh karena itu, Gubri meminta masyarakat menyegerakan pengurusan rekomendasi kepada Bupati Rohul untuk dilakukan pengadaan listrik di setiap dusun.
"GM PLN sudah expose di depan saya, bahwa pengerjaan listrik tahun 2023 dan 2024 tidak difokuskan ke desa lagi. Karena di desa-desa pengadaan listrik sudah masuk semua, tapi di dusun-dusun ini masih ada yang belum masuk, jadi warga dapat merekomendasikan dusunnya kepada Bupati agar segera dilakukan pengadaan listrik," terangnya.
Lebih lanjut disampaikan Gubri, dalam wilayah Rohul, terdapat Kebun sawit milik warga yang masuk dalam kawasan hutan. Maka, Gubri mengarahkan agar warga segera mendaftar dan mengurus izin lahannya.
"Jika tidak diurus perizinannya, maka akan menjadi milik negara, pengurusan izin ini tidak ada biaya sama sekali. Maka sangat disayangan jika perizinannya tidak diurus, karena kami juga berharap semua kebun yang ada disini, terutama kebun warga yang tidak memiliki izin agar diurus," ujarnya.
Dijelaskan dia, pengurusan izin lahan tersebut, wewenangannya bukan berada pada Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHL) Riau, melainkan pada Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
"Oleh karena itu, Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) siap membantu, dan jika warga meminta bantuan agar cepat diurus perizinannya. Setiap Kartu Keluarga berhak mendapatkan berapa hektare, hal ini yang penting untuk saya sampaikan karena sangat menyangkut kepada kesejahteraan masyarakat," ujarnya.
Kemudian dituturkan, bahwa Rohul termasuk wilayah dengan produksi aren yang besar di Riau. Menurutnya aren produksinya banyak mendapatkan permintaan dari luar negeri dan memiliki manfaat yang baik karena mengandung gula yang rendah.
"Kemarin saya baru berdiskusi dengan Ketua Asosiasi Aren Indonesia, beliau sampaikan produksi aren ini banyak mendapatkan permintaan impor. Kemudian juga disampaikan, satu batang aren ini penghasilannya dapat menyamai dua hektare lahan sawit tentu sangat menggiurkan. Saya berharap karena produksi aren ini besar di Rohul maka dapat juga menjadi faktor yang meningkatkan ekonomi masyarakat," tandasnya.