RIAUMANDIRI.CO - Juru bicara Kremlin, Dimitry Peskov, mengatakan keanggotaan Ukraina di NATO dianggap lebih mengkhawatirkan Rusia dibandingkan Finlandia dan Swedia yang juga berbagi perbatasan.
Kepada Russia Today, Peskov mengungkapkan alasan Rusia tidak terlalu khawatir jika Finlandia dan Swedia gabung NATO ketimbang dengan Ukraina.
"Kami tidak punya sengketa perbatasan dengan Finlandia dan Swedia. Ukraina punya potensi menjadi anggota NATO dan dalam kasus ini bisa menimbulkan sengketa teritorial sehingga akan menyeret negara-negara anggota (NATO) dan mendatangkan risiko besar di benua ini (Eropa)," tutur Peskov.
Pernyataan Peskov merujuk pada konflik perebutan wilayah Crimea antara Rusia dan Ukraina. Kremlin sendiri telah mencaplok Crimea ke dalam teritori mereka pada 2014.
Di pihak lain, Ukraina tetap tidak mengakui aneksasi Rusia tersebut di Crimea. Kiev bahkan bertekad bakal merebut kembali wilayah semenanjung di selatan negara tersebut.
Dengan demikian, Rusia akan melakukan segala cara untuk menjegal Ukraina bergabung bersama NATO.
Alasan itu pula yang digunakan Rusia untuk menyerang Ukraina sejak 24 februari. Kremlin bahkan menekankan Ukraina menjadi negara netral dalam salah satu poin negosiasi mereka.
Meski demikian, Rusia juga tetap waspada jika Finlandia dan Swedia pada akhirnya memilih menjadi anggota NATO. Saat ini, menurut Peskov, Kremlin tengah mempelajari konsekuensi apabila dua negara itu masuk aliansi pertahanan Barat.
"Kami tidak yakin bahwa masuknya Swedia dan Finlandia yang berbagi perbatasan darat sepanjang 1.340 kilometer dengan Rusia] akan memperkuat dan meningkatkan arsitektur keamanan di benua kami," kata Peskov.