RIAUMANDIRI.CO - Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah melihat sejumlah anggota DPR atau wakil rakyat di Senayan tidak bisa berbicara dan lebih sering membagikan bantuan sosial atau bansos.
Menurut Fahri, tugas seorang politisi atau wakil rakyat harus menyalurkan pikirannya kepada mahasiswa, jangan hanya menyalurkan bantuan sosial ataupun amplop.
"Anggota dewan harus jelaskan pikirannya bukan bawa amplop, bukan bawa bansos. Anda kalau nyumbang diam-diam saja. Jangan dikompensasi ketidakmampuan bicara dengan cara mengirim bansos," kata Fahri saat menggelar diskusi bersama puluhan mahasiswa Makassar di Red Corner Cafe Jalan Yusuf Dg Ngawing Makassar Jumat (6/5/2022) pekan lalu.
Fahri Hamzah menilai demokrasi menuntut seorang wakil rakyat bertukar pikiran dengan mahasiswa, bukan justru hanya membagikan bansos dan amplop kepada masyarakat.
"Itu salah, itu penyelewengan cara bekerja demokrasi kita dan cara bekerja sistem perwakilan kita," tegas Wakil KetuaDPR RI periode 2014-2019 itu.
Pada kesempatan itu, Fahri Hamzah meminta mahasiswa di Makassar untuk aktif menggelar diskusi-diskusi agar terus update terhadap isu-isu kekinian dan isu-isu politik nasional.
Di tempat terpisah, Dosen Universitas Muhammadiyah Makassar Luhur A Priyanto juga menilai para politisi saat ini lebih banyak menggunakan sembako daripada ide-idenya.
"Elit politik sekarang banyak yang terjebak pada soal teknis kekuasaan. Terus menerus bagi sembako tapi tidak ada idenya. Semoga ke depan pikiran-pikiran Partai Gelora dapat menginspirasi," kata Luhur pada acara bedah buku 'Pesan Islam Menghadapi Krisis' di Makassar, Sabtu (7/5/2022) pekan lalu. (*)