RIAUMANDIRI.CO - Hepatitis misterius menjadi perbincangan para ahli dan masyarakat dalam beberapa waktu terakhir. Penyakit ini mulai mendatangkan kekhawatiran usai dilaporkan kasus kematian anak terkait infeksi hepatitis akut di Jakarta
Dilansir Detik.com, Ketua Unit Kerja Koordinasi (UKK) Gastrohepatologi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dr Muzal Kadim mengatakan, sebagai upaya deteksi dini hepatitis akut misterius, orang tua diminta untuk melakukan tes fungsi hati jika anak menunjukkan gejala hepatitis.
Pemeriksaan fungsi hati dilakukan dengan pengecekan kadar Serum Glutamic Oxaloacetic Transaminase (SGPT) dan Serum Glutamic Oxaloacetic Transaminase (SGOT).
Pemeriksaan SGPT dan SGOT harus segera dilakukan jika anak sudah menunjukkan gejala hepatitis seperti demam, kelelahan, tidak nafsu makan, mual dan muntah, dan perubahan warna kuning pada mata serta badan.
"Peningkatan SGPT dan SGOT merupakan suatu tanda hepatitis... Secara umum pemeriksaan SGPT dan SGOT untuk menyaring kondisi saat ini," terang dr Muzal dalam siaran langsung Instagram IDAI, dikutip Selasa (10/5/2022).
Lebih lanjut dr Muzal menjelaskan, saat ini patokan SGPT dan SGOT yang menunjukkan tanda hepatitis jika kadarnya sudah lebih dari 500 U/L.
"Kemenkes sudah mengeluarkan alur bahwa jika ada gejala-gejala sejak dini kita harus segera periksa SGPT dan SGOT. Jika hasil sudah lebih dari 500 U/L, akan ada pemeriksaan lebih lanjut," tambahnya.
Ia juga memperingatkan bahwa penyakit hepatitis akut misterius ini, gejalanya sedikit berbeda dari gejala hepatitis pada umumnya. Terkadang setelah demam, gejala yang ditimbulkan adanya perubahan warna kuning pada tubuh anak.
Jika virus menyebar cepat, bisa berlanjut menjadi hepatitis fulminant yang tergolong berat karena menyebabkan kerusakan hati yang parah.
Meski demikian, dr Muzal mengimbau masyarakat untuk tidak panik dan tetap menjalankan pola hidup sehat.
"Kita waspada, tapi tidak panik... Tidak perlu khawatir, kita persiapkan segala sesuatu di awal supaya tidak terlambat. Jangan lupa selalu menjaga kesehatan dan tetap menerapkan prosedur kesehatan," pesannya.