RIAUMANDIRI.CO - Indonesia telah melaporkan 3 kasus meninggal diduga terkait Hepatitis Akut yang Tidak Diketahui Etiologinya (Acute Hepatitis of Unknown aetiology). Sejauh ini penularan diduga terjadi melalui oral dan pernapasan.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur (Dinkes Jatim), dr Erwin Astha Triyono, SpPD menyarankan untuk selalu menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Selain itu, ia juga mengingatkan untuk mewaspadai risiko penularan di tempat umum.
"Selain itu, untuk sementara jangan berenang dulu di kolam renang umum, tidak bermain di playground, serta hindari menyentuh hand railing, knop pintu, dinding, dan lainnya yang sering dipegang orang," saran dr Erwin dalam rilis yang diterima detikJatim.
Beberapa langkah pencegahan yang dianjurkan antara lain selalu mencuci tangan dengan sabun, meminum air bersih yang matang, dan selalu menggunakan alat makan sendiri. Sedangkan terkait risiko penularan lewat pernapasan, protokol kesehatan seperti menggunakan masker dan menjaga jarak juga perlu dilakukan.
Menular lewat pencernaan-pernapasan
Sebelumnya, konsultan gastrohepatologi anak dari RS Cipto Mangunkusumo, Prof Dr dr Hanifah Oswari, Sp. A, menjelaskan saat ini dugaan penyebab hepatitis akut misterius antara lain mengarah pada adenovirus dan SARS-CoV-2, virus penyebab COVID-19. Keduanya ditularkan masing-masing lewat pencernaan dan pernapasan.
"Untuk mencegah dari saluran pencernaan, jagalah kebersihan dengan cara mencuci tangan dengan sabun, memastikan makanan atau minuman yang dikonsumsi itu matang, tidak menggunakan alat-alat makan bersama dengan orang lain serta menghindari kontak anak-anak kita dari orang yang sakit agar anak-anak kita tetap sehat," jelas Prof Hanifah.
Beberapa gejala yang perlu diwaspadai terkait hepatitis akut misterius ini adalah:
- Mual
- Muntah
- Sakit perut
- Diare
- Kadang disertai demam ringan
Gejala yang lebih berat antara lain:
- Air kencing berwarna pekat seperti teh
- BAB putih puca