RIAUMANDIRI.CO - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengimbau agar pemudik yang menggunakan kendaraan pribadi bisa melakukan perjalanan balik lebih awal.
“Jumlah pemudik betul-betul banyak sekali sehingga saya mengimbau agar ada yang kembalinya lebih awal. Jangan semuanya nanti kembalinya pada Sabtu dan Minggu, pasti akan terjadi titik-titik kemacetan, terutama di tol, maupun di jalan nasional, maupun di Merak-Bakauheni,” kata Presiden Jokowi di Yogyakarta, dikutip dari laman Setkab, Senin (2/6/2022).
Secara umum, Presiden Jokowi melihat bahwa arus mudik Lebaran berjalan dengan baik dan lancar meski ada beberapa kendala kecil di lapangan, misalnya antrean di Pelabuhan Merak dan Bakauheni. Menurutnya hal tersebut dikarenakan volume kendaraan yang tidak sebanding dengan kapasitas dermaga.
“Memang volume kendaraannya yang terlalu banyak, tidak sesuai dengan kapasitas dermaga, tidak sesuai dengan kapasitas kapal yang ada. Tetapi memang kapalnya sudah disiapkan, ditambah, dari 30-an menjadi 50-an, tetapi juga belum cukup. Tambah lagi dermaganya dua lagi, baru bisa mengurangi,” jelasnya.
Menurutnya, mudik Lebaran tahun ini memang diikuti oleh jumlah masyarakat yang tidak sedikit. Setidaknya 85,5 juta masyarakat, 23 juta mobil, dan 17 juta sepeda motor melakukan perjalanan mudik Lebaran tahun ini.
Imbauan serupa juga disampaikan Kakorlantas Polri, Irjen Firman Shantyabudi. Dia mengimbau pemudik kembali lebih awal.
“Saya berharap masyarakat yang sudah Lebaran sudah minta maaf, sudah jangan buat kesalahan lagi, cepat aja pulang lagi, kan berangkatnya awal kemarin,” kata Irjen Firman Shantyabudi dikutip dari NTMC Polri.
Firman mengatakan, puncak arus balik diprediksi akan terjadi pada Jumat 6 Mei 2022 hingga Minggu 8 Mei 2022. Dalam hal ini, Firman mengharapkan kerjasama antara pemudik dengan kepolisian.
“Manfaatkan 6 Mei 2022 dan 7 Mei 2022, karena kita akan (terapkan) satu arah, tapi pulang lebih awal lebih baik lagi,” ucap dia.
Firman mengatakan, kepolisian membantu mengatur arus lalu lintas, sementara pemudik juga harus taat terhadap aturan lalu lintas.
Dia juga meminta kepada pemudik menanamkan sifat mengalah supaya antara pengendara tidak saling mendahului.
“Sebenarnya sesimpel itu kita megatur, tinggal mereka harus dikomunikasikan kenapa nih alasan polisi menyarankan ini, kenapa polisi membuka tutup, ya gantian. Itu saya bilang lalu lintas bukan cuma bisa nyetir mobil, ada mengalah,” jelas Firman. (*)