RIAUMAMDIRI.CO - PT Perkebunan Nusantara V kembali mengucurkan dana talangan untuk pembayaran hak para pekerja dan petani yang tergabung dalam koperasi sawit makmur (Kopsa-M) Desa Pangkalan Baru, Kecamatan Siak Hulu, Kabupaten Kampar, Riau.
Dana talangan senilai Rp1,08 miliar itu diperuntukkan bagi ratusan petani dan pekerja Kospsa-M yang kini masih dirundung dualisme kepengurusan yang berdampak pada kesulitan pencairan keuangan dari rekening bersama Kopsa-M dan PTPN V.
"Alhamdulillah. Kami sangat bersyukur doa kami didengar melalui bantuan dana talangan dari perusahaan. Terimakasih PTPN V," kata Rita, salah seorang pekerja Kospsa-M sesaat usai menerima dana talangan yang diselenggarakan di Balai Desa Pangkalan Baru, Kecamatan Siak Hulu, Kabupaten Kampar, Riau, Kamis.
Rita dan senyum ratusan anggota Kopsa-M merekah renyah meski harus antre dan bertahan di tengah sumpeknya ruangan balai desa tersebut.
Senada dengan Rita, Ali Umar, salah seorang petani Kopsa-M mengatakan hak yang ia terima tersebut sangat membantu dia dan keluarganya jelang hari raya Idul Fitri.
"Terutama untuk membayar zakat dan membelikan pakaian anak-anak. Memang bentuknya pinjaman, tapi kami sangat bersyukur bapak angkat kami (PTPN V) memahami kondisi ini," ujar Ali.
Ketua Koperasi Sawit Makmur (Kopsa-M), Nusirwan, mengatakan ratusan pekerja dan petani Kopsa-M memperoleh haknya senilai Rp1,081 miliar. Dana tersebut berasal dari bantuan talangan PT Perkebunan Nusantara V selaku avalis atau bapak angkat Kopsa-M.
"Alhamdulillah, hak untuk pekerja sebesar Rp827 juta dan dana untuk petani senilai Rp254 juta kita bayarkan hari ini. Mewakili pekerja dan petani, kami mengucapkan terima kasih dan bersyukur kepada PTPN V atas pengertian, kemudahan, dan bantuannya," katanya.
PTPN V kembali menyalurkan dana talangan bagi ratusan pekerja dan petani Kopsa-M menjelang perayaan hari kemenangan umat muslim, Idul Fitri 1443 Hijriah. Dana talangan itu merupakan bantuan kedua yang dilakukan perusahaan terhadap para petani Kopsa-M dalam kurun waktu enam bulan terakhir.
Bantuan dana talangan itu terwujud setelah para petani dan pekerja serta didukung Kepala Desa Pangkalan Baru memohon kepada PTPN V untuk membantu menalangi penghasilan para petani dan pekerja Kospsa-M.
"Syukur Alhamdulillah, dengan adanya dukungan kepala desa sebagai pembina dan pengawas Kopsa-M yang berkenan memberikan surat penyataan dan juga telah melakukan verifikasi data para penerima dana talangan, PTPN V pun menyambut baik permohonan kami. Mudah-mudahan para pekerja dan petani bahagia mendapat hasil yang baik ini," lanjutnya.
Saat ini, penghasilan para petani dan pekerja yang tersimpan di dalam rekening penampung atau escrow account antara Kopsa-M dan PTPN V sebagai avalis masih tersendat akibat adanya dualisme kepengurusan Kopsa-M.
Pertama, kepemimpinan Anthony Hamzah yang kini mendekam dibalik jeruji besi dan mendeklarasikan diri sebagai ketua untuk periode kedua. Selanjutnya, kepengurusan petani asli Desa Pangkalan Baru yang merupakan hasil Rapat Anggota Tahunan yang diikuti warga desa setempat dengan ketua Nusirwan.
Kepala Desa Pangkalan Baru Yusry Erwin. Pria yang turut menjadi sosok dituakan di Desa Pangkalan Baru tersebut juga mengapresiasi langkah cepat PTPN V dalam menentukan nasib para petani dan pekerja Kopsa-M.
Sejatinya, Yusry juga mengaku miris menyaksikan nasib Kopsa-M yang kini terpecah pasca kepeimimpinan Anthony Hamzah. Dia mengatakan bahwa pendirian Kopsa-M adalah murni berasal dari mimpi para ninik mamak yang menginginkan ekonomi masyarakat Desa Pangkalan Baru terangkat. Terlebih lagi dengan adanya sinergi bersama PTPN V.
"Awalnya Kopsa-M berjalan dengan baik. Namun, setelah adanya campur tangan pengurus sebelumnya, yang banyak membawa campur tangan orang luar dan mengkesampingkan warga asli Pangkalan Baru, Kopsa-M menjadi hancur. Akibatnya ya begini, membayar hak pekerja dan petani sendiri harus memakai dana talangan terlebih dahulu," ujarnya panjang lebar.
Sementara itu, Executive Vice President Plasma PTPN V, Arief Subhan Siregar menjelaskan bahwa perusahaan memutuskan untuk menalangi gaji pekerja dan dana petani Kopsa-M menyusul belum adanya kejelasan dari pemerintah terkait kepengurusan yang sah guna mencairkan hak para pekerja dan petani dari Escrow Account atau akun bersama.
“Kami sangat prihatin atas keterlambatan pembayaran gaji akibat dualisme ini. Baik petani maupun pekerja adalah mitra kami. Untuk itu dalam situasi buntu ini, kami berinisiatif membantu gaji pekerja melalui dana talangan menjelang hari lebaran,” ujarnya.
Dijelaskannya, data para pekerja bersama besaran gajinya didapat dari pengurus Kopsa-M yang bersumber dari pekerja itu sendiri. Selanjutnya bantuan talangan ini nantinya akan dikembalikan oleh Koperasi ke Perusahaan pada saat dana di rekening bersama sudah bisa dicairkan.
“Tidak ada bunga atau beban tambahan apapun dalam talangan gaji ini. Tujuan kita cuma satu, memudahkan serta memberikan hak petani dan pekerja sebagaimana mestinya,” tuturnya.
Arief menyadari tidak mungkin selamanya Perusahaan dapat menalangi, untuk itu Arief meminta agar persoalan dualisme kepengurusan ini untuk dapat diselesaikan sebaik dan secepat mungkin demi kepentingan para petani. Ia menyarankan kedua belah pihak agar dapat duduk bersama, sesuai dengan arahan Kantor Staf Kepresidenan (KSP) yang telah turun langsung ke lokasi Kopsa M di Desa Pangkalan Baru beberapa waktu lalu.
“Dulu pihak Anthony yang meminta bantuan KSP. Sekarang sudah ada rekomendasi KSP, jadi laksanakanlah. Kita menginginkan agar semua pihak duduk bersama sebagaimana rekomendasi KSP. Tundukkan ego masing-masing dari merasa paling benar. Jadikan momentum bulan suci ini untuk kedua kelompok agar kembali bersatu dan bersama-sama membangun kebun, guna kesejahteraan bersama,” pinta Arief. (rilis)