RIAUMANDIRI.CO - Terhitung 1 Mei, Rusia dilaporkan bakal mengubah mata uang di wilayah Ukraina yang telah mereka kuasai, Kherson, dengan rubel.
"Mulai 1 Mei, kami mengubah ke mata uang rubel," kata wakil kepala administrasi militer-sipil Kherson, Kirill Stremousov, kepada kantor berita Rusia, RIA Novosti.
Stremousov menyampaikan, transisi mata uang ini bakal dilakukan secara bertahap. Pertama, mereka bakal memasuki masa transisi, di mana rubel dan mata uang Ukraina, hryvnia, bakal dipakai bersamaan.
Setelah empat bulan masa transisi, Kherson disebut bakal memakai mata uang Rusia sepenuhnya.
"Lalu, kami akan seluruhnya mengalihkan pembelian dalam rubel," tutur Stremousov.
Meski demikian, CNN belum dapat memverifikasi langsung pernyataan Stremousov ini.
Rusia memang sudah menguasai wilayah Kherson beberapa waktu lalu, kemudian menunjuk pemerintah "boneka" baru di sana.
Ukraina mengakui bahwa Rusia memang sudah menguasai Kherson. Namun, penasihat Kementerian Dalam Negeri Ukraina, Vadym Denysenko, mengklaim bahwa Rusia belum bisa menggelar referendum di sana.
"Mereka tidak bisa mengadakan referendum tiruan, seperti yang mereka lakukan pada 2014 di Luhansk dan Donetsk, karena mereka menyadari mereka tidak memiliki banyak masyarakat penting [untuk mendukung mereka], bahkan untuk mengambil gambar demi televisi," katanya.
Ia juga menilai pejabat Rusia sulit mencari banyak orang untuk memfasilitasi pemungutan suara di Kherson. Dua pejabat Kherson juga mengatakan kepada CNN bahwa pasukan pro-Rusia kesulitan melangsungkan referendum terencana