RIAUMANDIRI.CO - Negara anggota G20 menyerukan agar perang Rusia dan Ukraina dihentikan. Perang tersebut telah membawa dampak buruk ke perekonomian global.
"Para anggota mengungkapkan keprihatinan mendalam tentang krisis kemanusiaan, dampak ekonomi dan keuangan dari perang, dan menyerukan diakhirinya perang sesegera mungkin," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers Pertemuan Kedua Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral (2nd FMCBG) G20, Kamis (21/4/2022).
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu menyebut banyak anggota negara G20 yang mengutuk tindakan Rusia. Menurut mereka, perang adalah jalan yang tidak dapat dibenarkan.
"Banyak anggota mengutuk perang sebagai tidak beralasan dan tidak dapat dibenarkan, dan pelanggaran hukum Internasional," tuturnya.
Beberapa negara anggota lainnya juga prihatin atas dampak ekonomi akibat sanksi negara-negara barat seperti AS dan Eropa.
Perang yang terjadi hanya akan menghambat proses pemulihan ekonomi, meningkatkan kekhawatiran terkait ketahanan pangan global dan makin tingginya harga komoditas energi.
Dampak perang, kata Sri Mulyani, akan lebih terasa pada negara-negara miskin yang tak lagi memiliki kapasitas fiskal memadai.
Atas kejadian itu, para negara anggota G20 berkomitmen menangani permasalahan ekonomi termasuk imbas perang Rusia dengan Ukraina.
"Anggota mendukung agar G20 bisa mengatasi dampak ekonomi dari perang. Sambil juga mempertahankan komitmen untuk mengatasi tantangan global yang sudah ada sebelumnya dan memimpin dunia kembali ke pertumbuhan yang kuat, berkelanjutan, inklusif, dan seimbang," tandas Sri Mulyani