RIAUMANDIRI.CO - Vaksin HPV bakal menjadi vaksin wajib mulai tahun 2022 di Indonesia sebagai upaya pencegahan kanker serviks sejak dini.
Pasalnya, prevalensi kanker serviks di Indonesia terbilang masih cukup tinggi, bahkan menjadi jenis kanker terbanyak kedua yang diidap para wanita setelah kanker payudara.
"Kita akan naikkan vaksin wajibnya kita dari 11 antigen menjadi 14, kita tambah vaksin (human papillomavirus) HPV, PCV sama rotavirus, terutama karena kematian cancer itu paling banyak wanita Indonesia tuh serviks sama breast cancer, serviks ada vaksinnya," beber Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin, dalam Pertemuan Diaspora Kesehatan Indonesia Kawasan Amerika & Eropa, Minggu (18/4/2022).
Terkait pembiayaan, Menkes memastikan bakal gratis untuk kelompok usia tertentu. Lebih detail, Pelaksana tugas (Plt) Direktur Pengelolaan Imunisasi Kemenkes, Prima Yosephine, menjelaskan target vaksinasi adalah siswi kelas 5 SD untuk dosis pertama dan 6 SD untuk dosis kedua.
"Untuk vaksin HPV yang kita berikan lewat program imunisasi nasional, maka sifatnya gratis karena menjadi tanggung jawab pemerintah," kata Prima saat dihubungi detikcom.
Tidak seperti kanker pada umumnya yang penyebab pastinya tidak diketahui, kanker serviks dipastikan berhubungan dengan infeksi HPV (Human Papiloma Virus). Karenanya, kanker ini dapat dicegah dengan vaksinasi.
"Sebelum wanita aktif secara seksual itu memang sangat bagus untuk mendapatkan vaksin seperti itu. Supaya dia minim resiko terkena (kanker serviks) itu," kata dr Ang Peng Tiam, direktur medis dan konsultan senior, Onkologi Medis, Parkway Cancer Centre, Rabu (20/4/2022).
Terkait keamanan, dr Ang memastikan vaksin HPV tidak menyebabkan efek samping serius. Demikian juga soal rumor vaksin HPV memicu kemandulan, ia dengan tegas membantahnya.
"Tidak ada efek samping, apalagi menyebabkan kemandulan," katanya.