BANTAN (HR)-Bidan desa di Kecamatan Bantan diminta harus meningkatkan koordinasi dalam upaya penanggulangan kematian ibu hamil ataupun saat melahirkan serta kematian bayi. Untuk mengantisipasi hal tersebut, Dinas Kesehatan ( Bengkalis rutin menggelar sosialisasi dan penyuluhan kepada bidan desa di seluruh kecamatan.
Seperti yang dilakukan di Puskesmas Selatbaru, Kecamatan Bantan, Kamis (23/4). Pada acara penyuluhan dan koordinasi tersebut hadir kepala bidang pelayanan kesehatan Diskes Rita Puspa, Koordinator penyuluhan Evi Erwanti, kepala Puskesmas Selatbaru Lamin SKM serta dua narasumber dr.Fadler Hidayat SPOG dan dr Aedi Budi Darma SPA.
Dalam pengarahannya Kabid Pelayanan Kesehatan, Rita Puspa mengingatkan seluruh bidan desa yang hadir pada acara tersebut untuk meningkatkan koordinasi, baik dengan pasien yaitu ibu hamil maupun puskesmas dan RSUD Bengkalis. Disebutnya, Pemkab Bengkalis sudah menyiapkan sarana dan prasarana dibidang kesehatan.
“Bidan desa harus memahami tugas pokok dan fungsinya secara utuh. Lakukan terus koordinasi dengan pasien, termasuk melakukan pencatatan pada buku kesehatan ibu dan anak (KIA), supaya angka kematian ibu dan bayi dapat ditekan seminimal mungkin,”imbau Rita Puspa.
Dijelaskan Rita, beberapa faktor penyebab kematian ibu saat melahirkan karena eklamsi atau tekanan darah tinggi. Untuk itu peran bidan harus ditingkatkan dalam memberikan pelayanan maksimal kepada ibu hamil, termasuk memantau soal gizi dan kesehatan serta memberikan konseling kepada ibu hamil.
Yang tak kalah pentingnya ujar Rita lagi, menyiapkan pendonor darah bagi ibu hamil seelum melahirkan. Karena ibu hamil rentan mengalami pendaharan yang banyak, dan calon pendonor terbaik adalah dari kalangan keluarga, karena kesehatannya dapat diketahui.
“Diskes Bengkalis tahun 2015 ini memberikan penyuluhan dan koordinasi secara rutin ke setiap puskesmas sebanyak dua kali. Tujuannya agar angka kematian ibu melahirkan dan bayi bisa berkurang, dan untuk itulah peran bidan desa sangat dibutuhkan,” tambah Rita.(man)