RIAUMANDIRI.CO - Wakil Ketua DPR RI 2014-2019 Fahri Hamzah mengusulkan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mengejar julukan 'Bapak Rekonsiliasi' supaya bisa dikenang rakyat Indonesia.
Saran Fahri Hamzah itu disampaikannya menanggapi unggahan Kementerian Sekretaris Negara (Kemensetneg) RI lewat akun Instagram @kemensetneg.ri, terkait julukan enam Presiden Indonesia.
Mengapa Fahri mengusulkan julukan itu kepada Presiden Jokowi? Wakil Ketua Umum DPN Partai Gelora Indonesia itu, berangkat dari kekhawatirannya atas kondisi Indonesia yang menurutnya agak terpecah di arus bawah alias akar rumput.
"Saya masih khawatir dengan pembelahan yang ada di akar rumput, itu sebabnya kalau misalnya Pak Jokowi mau diberi gelar saya lebih suka kalau beliau mengejar gelar Bapak Rekonsiliasi," kata Fahri, Senin (18/4/2022).
Bahkan, menurut Fahri, kalau bisa sebelum Jokowi turun, bisa menyatukan kembali negara Indonesia yang agak terpecah di arus bawah tersebut. Ia beralasan capaian fisik yang diraih Jokowi bisa hilang kalau Indonesia tidak berhasil berekonsiliasi.
"Karena itu, saya menyarankan agar Pak Jokowi kejar julukan Bapak Rekonsiliasi. Saya khawatir semua capaian secara fisik itu bisa hilang kalau rekonsiliasinya gagal jadi lebih baik dituntaskan rekonsiliasinya supaya capaian fisiknya otomatis kita dapatkan," tambahnya.
Fahri juga menyebutkan, jika Jokowi berhasil merekonsiliasi rakyat, maka kesuksesan Jokowi lainnya akan mengikuti. Dia menyinggung orang Indonesia saat ini sensitif.
"Kalau rekonsiliasinya sukses, maka Pak Jokowi bisa mendapatkan lebih banyak dari yang lain selain rekonsiliasi juga infrastruktur. Buktinya orang sensitif semua," demikian politisi asal Nusa Tenggara Barat atau NTB ini.
Sebelumnya, akun Instagram @kemensetneg.ri mengunggah julukan enam Presiden Indonesia. Julukan keenam presiden ini versi Museum Kepresidenan Republik Indonesia Balai Kirti dan berikut juga penjelasan yang diunggah di akun Setneg:
1. Sukarno (Bapak Proklamasi)
Sukarno, atau lebih dikenal dengan sebutan Bung Karno, adalah Presiden pertama Republik Indonesia. Beliau lahir di Blitar, Jawa Timur, pada 6 Juni 1901. Bung Karno memiliki peranan penting dalam sejarah kemerdekaan Indonesia dari penjajahan Belanda dan sosok yang membacakan naskah proklamasi kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945.
2. Soeharto (Bapak Pembangunan)
Soeharto adalah Presiden Republik Indonesia ke-2. Beliau lahir di Kemusuk, Yogyakarta, pada 8 Juni 1921. Julukan Bapak Pembangunan yang tersemat pada Presiden Soeharto karena memfokuskan program kerjanya terhadap pembangunan ekonomi dan menciptakan landasan untuk pembangunan yang disebut sebagai Rencana Pembangunan Lima Tahun (Repelita).
3. BJ Habibie (Bapak Teknologi)
Bacharuddin Jusuf (BJ) Habibie diangkat menjadi Presiden Republik Indonesia ke-3. Lahir di Parepare, Sulawesi Selatan, pada 25 Juni 1936. BJ Habibie, yang di masa kecilnya biasa disapa Rudy, dikenal memiliki kecerdasan luar biasa di bidang teknologi dan industri pesawat terbang. Itulah alasan BJ Habibie disebut sebagai Bapak Teknologi. Pesawat N250 Gatotokaca merupakan pesawat buatan Indonesia pertama yang digagas BJ Habibie.
4. Abdurrahman Wahid atau Gus Dur (Bapak Pluralisme)
Abdurrahman Wahid atau akrab disapa Gus Dur adalah tokoh Muslim Indonesia dan pemimpin politik Indonesia yang menjadi Presiden Republik Indonesia ke-4. Lahir di Jombang, Jawa Timur, pada 7 September 1940. Gus Dur mendapatkan julukan Bapak Pluralisme karena beliau memberikan gagasan-gagasan universal mengenai pentingnya menghormati perbedaan sebagai bangsa yang beragam dan lantang dalam membela minoritas. Salah satu buktinya adalah pencabutan peraturan yang melarang kegiatan adat warga Tionghoa secara terbuka seperti perayaan Imlek.
5. Megawati Soekarnoputri (Ibu Penegak Konstitusi)
Setelah Gus Dur, tongkat estafet pemerintahan Indonesia dilanjutkan oleh Megawati Soekarnoputri yang menjadi Presiden Republik Indonesia ke-5. Dia lahir di Yogyakarta pada 23 Januari 1947. Dalam sejarah pemerintahan Indonesia, Megawati tercatat sebagai Presiden wanita pertama di Indonesia. Beliau juga sebagai pencetus berdirinya Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan menyiapkan sistem pemilihan umum (pemilu) pertama kali, ketika masyarakat Indonesia dapat memilih langsung presiden dan wakil presiden, di samping memilih calon anggota legislatif. Itulah alasan Megawati Soekarnoputri diberi julukan Ibu Penegak Konstitusi.
6. Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY (Bapak Perdamaian)
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) adalah Presiden Republik Indonesia ke-6 kelahiran 9 September 1949 di Pacitan, Jawa Timur. SBY sendiri mempunyai latar belakang militer, namun ia mengundurkan diri dari karier militernya setelah diangkat menjadi Menteri Pertambangan dan Energi tahun 1999 oleh Gus Dur.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dijuluki sebagai 'Bapak Perdamaian' karena pada masa jabatan beliau sebagai Presiden, Indonesia banyak berpartisipasi dalam misi perdamaian dunia, baik di tingkat nasional maupun internasional. Seperti Perjanjian Perdamaian Aceh melalui Nota Kesepahaman Helsinki, membangun Pusat Perdamaian dan Keamanan atau Indonesia Peace and Security Center (IPSC).