RIAUMANDIRI.CO - Wakil Sekretaris Komisi Pengkajian Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat Robi Nurhadi membantah bahwa RI selaku negara mayoritas Muslim mendukung invasi Rusia ke Ukraina.
Umat Islam di Indonesia termasuk organisasi masyarakat, kata dia, tak mendukung agresi Rusia ke Ukraina lantaran bertentangan dengan ajaran Islam dan UUD 1945.
"Silakan lihat bagaimana sikap MUI, Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah dan ormas-ormas Islam yang besar lain, adakah mereka mendukung seperti yang disampaikan Kadyrov?" ucap Robi
Menurut dia, umat Muslim menghormati nyawa manusia agar tetap dijaga bukan dibunuh. Sebab, dalam Islam membunuh satu orang sama dengan membunuh satu dunia.
"Hilangnya satu nyawa menghilangkan keturunan dari orang yang dibunuh," jelas Robi.
Ia lalu berharap agar perang yang berkecamuk di Ukraina segera berakhir. "Segeralah hentikan, hargai nyawa manusia," kata Robi.
Sebelumnya, pemimpin Chechen Ramzan Kadyrov menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh negara Muslim di dunia, termasuk Indonesia karena telah mendukung agresi Rusia.
Ucapan terima kasih tersebut seakan menempatkan Indonesia, baik pemerintah maupun rakyatnya yang mayoritas Muslim, mendukung invasi Rusia. Padahal, faktanya tidak seperti itu," kata Nurhadi kepada CNNIndonesia.com pada Sabtu (16/4).
Ukraina berada dalam gempuran Rusia sejak Presiden Vladimir Putin melancarkan invasi pada Februari lalu. Ledakan dan pertempuran pun terus terjadi.