RIAUMANDIRI.CO - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif memberikan sinyal harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite akan naik di tengah lonjakan harga minyak mentah dunia.
Dilansir Cnnindonesia.com, Arifin juga memberikan sinyal bahwa harga BBM nonsubsidi akan disesuaikan dengan tingkat keekonomian.
Dengan demikian, jika harga minyak mentah dunia naik maka otomatis harga BBM nonsubsidi dan Pertalite juga ikut meningkat
"Serta penyesuaian harga BBM non subsidi sesuai keekonomian yang pasarnya untuk kalangan menengah ke atas, penyesuaian harga Pertalite, minyak solar, dan mempercepat bahan bakar pengganti," ungkap Arifin dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR RI, Rabu (13/4).
Lebih lanjut Arifin mengatakan pihaknya juga akan berupaya menjaga stok BBM dalam jangka pendek dan panjang di tengah lonjakan harga minyak mentah dunia.
Dalam jangka pendek, pemerintah akan memastikan stok selama Ramadan dan Lebaran tersedia bagi masyarakat.
"Kami lakukan pengawasan dan penindakan penyalahgunaan BBM serta memaksimalkan fungsi digitalisasi SPBU," ucap Arifin.
Menurut Arifin, perang Rusia dengan Ukraina menjadi penyebab utama harga minyak mentah dunia naik. Hal itu mempengaruhi harga minyak mentah Indonesia atau Indonesia Crude Price (ICP).
Tercatat, rata-rata ICP sebesar US$98,4 per barel pada Maret 2022. Angka itu jauh di atas target yang ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang hanya US$63 per barel