RIAUMANDIRI.CO - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Sultan B Najamudin menilai pelaksanaan pemilu dengan mekanisme elektronik voting (e-voting) bisa menjadi solusi bagi kebutuhan anggaran pemilu saat ini yang dinilai sangat tinggi.
"Dalam mendorong proses pemilu yang efektif dan efisien, sudah saatnya kita memanfaatkan Inovasi teknologi Digital sebagai bagian penting dari proses demokrasi prosedural Indonesia saat ini. E-voting bisa menghemat anggaran pemilu secara signifikan," ungkap Sultan melalui keterangannya, Senin (28/3/2022).
Menurutnya, dengan kondisi demografis dan geografis Indonesia yang besar dan kompleks, proses pemilu dengan sistem e-voting sangat direkomendasikan. Negara demokrasi dengan populasi padat seperti India menjadi contoh manajemen pemilu langsung yang efektif dan signifikan meningkatkan kualitas dan partisipasi politik masyarakat.
"Selama infrastruktur teknologi internet kita memadai dan menjangkau ke semua wilayah, rasanya kita tak perlu menunggu lama untuk mempersiapkannya. Saya kira sisa waktu dua tahun cukup untuk memperbaharui sistem pemilu langsung yang ada saat ini," terangnya.
Sultan menerangkan bahwa tingkat penggunaan teknologi internet Indonesia pada Januari 2021 sudah mencapai 202,35 juta pengguna atau 76,8%. Itu angka yang sangat relevan dengan syarat minimal partisipasi pemilu masyarakat.
Meski demikian, Sultan meminta pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informasi bersama penyelenggara pemilu untuk terlebih dahulu melakukan simulasi e-voting untuk mengetahui tingkat akurasi waktu dan keamanan datanya.
"Karena ada kekhawatiran publik terkait keamanan sistem e-voting yang rawan dimanipulasi oleh serangan hacker misalnya. Keamanan sistem e-voting harus menjadi perhatian utama jika sistem pemilu ini benar-benar akan diterapkan secara langsung," tutupnya.