RIAUMANDIRI.CO - Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Dinas Pertanian dan Perikanan (Distankan) Kota Pekanbaru akan dipanggil untuk membahas soal kelangkaan daging sapi di pasaran Kota Pekanbaru.
Distankan Pekanbaru akan memaparkan hal itu dihadapan Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Pekanbaru, pertemuan organisasi lintas sektoral itu masih dalam tahapan penjadwalan.
"Kita (Komisi II) akan menjadwalkan rapat dengan Distankan dan juga beberapa perwakilan pedagang untuk mengetahui apa permasalahannya kok bisa daging sapi ini langka," kata Anggota Komisi II DPRD Pekanbaru Zainal Arifin, Senin (28/3/2022).
Pemanggilan itu berdasarkan kepada aduan dan laporan dari pedagang mengenai kelangkaan pasokan daging sehingga membuat sejumlah pedagang menggelar mogok berjualan.
"Kita ditelfon langsung oleh pedagang bahkan ada koperasi yang ingin bertemu membahas adanya informasi yang beredar tidak boleh daging sapi masuk ke Pekanbaru. Jadi ini yang belum kita dapat data yang konkret, apa penyebabnya dan siapa yang melarang daging itu masuk," paparnya.
Politisi Gerindra menduga sementara bahwa hal itu dimungkinkan terkait dengan penyebaran wabah penyakit kulit sapi berbenjol atau penyakit Lumpy Skin Disease (LSD) yang menyebabkan stok sapi berkurang.
"Kalau memang ada (penyakit), saya rasa itu memang harus distop. Justru, nanti akibatnya akan fatal. Ketika ada penyakit tetapi tetap dijual dan dikonsumsi, nah ini yang bahaya. Jadi bagus ini distop di hulu, jangan sampai ke hilir karena kalau ini sudah di hilir, nanti justru banyak korbannya," katanya mengakhiri.