RIAUMANDIRI.CO - Sebagai bentuk empati terhadap masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19, Yayasan Masyarakat Peduli Perbatasan Indonesia (MPPI) menggelar kegiatan bakti sosial di Pulau Bengkalis, tepatnya di Desa Teluk Lancar, Kecamatan Bantan, Kabupaten Bengkalis, Riau, Sabtu (26/3/2022).
Kegiatan ini merupakan yang kedua kali digelar di Pulau Bengkalis. Sebelumnya kegiatan serupa juga telah di Desa Teluk Papal, Kecamatan Bantan, Kabupaten Bengkalis, Riau.
Kegiatan bakti sosial diisi dengan dialog dengan tokoh masyarakat desa setempat dan pembagian sembako kepada masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19 sebanyak 40 paket.
Hadir pada kegiatan bakti sosial tersebut, Kepala Dusun III Desa Teluk Lancar Budi Darmawan, RW, RT, tokoh masyarakat dan tokoh pemuda desa setempat.
Kepala Dusun III Desa Teluk Lancar, Budi Darmawan menyambut baik kegiatan bakti sosial yang ditaja Yayasan MPPI ini. Apalagi kegiatan ini sejalan dengan posisi Desa Teluk Lancar yang berada di garda terdepan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), tepatnya berhadapan langsung dengan Negeri Jiran Malaysia.
Dipaparkan Kepala Dusun, letak geografis Desa Teluk Lancar yang berhadapan langsung dengan Selat Malaka tentu sangat rawan terhadap kamtibmas.
Untuk itu, ia menyarankan kepada pemeritah untuk mempertimbangkan memperketat penjaga keamanan.
“Salah satunya mungkin dengan menambah pos pengaman sehingga bisa mempersempit tindak kejahatan seperti narkoba dan lainnya,” ujar Budi.
Diakui Kepala Dusun, aksi tindak kejahatan narkoba di Pulau Bengkalis sudah sangat mengkhawatirkan sehingga perlu mendapat perhatian khusus semua pihak untuk bersama-sama memberantasnya. Jika tidak, dia khawatir masa depan generasi muda di Pulau Bengkalis ini akan hancur dan tindak kejahatan lainnya akan muncul.
Pada kesempatan itu, Budi juga masyarakat Desa Teluk Lancar berbenah dan berkontribusi bersama-sama guna mendukung dan ikut menjaga wilayah perbatasan NKRI, khususnya Desa Teluk Lancar dari gangguan-gangguan yang berpotensi mengganggu keamanan dan ketentraman NKRI.
Ditambahkan Budi, Desa Teluk Lancar memiliki cukup banyak potensi, namun sejauh ini masyarakat belum mampu mengelolanya karena berbagai keterbatasan. Seperti puluhan bahkan ratusan hektar lahan yang terbiar tidak tergarap.
Selain itu, tambah Budi, kondisi infrastruk terutama akses jalan di Desa Teluk Lancar masih sangat parah. Kondisi ini diperburuk lagi oleh acaman abrasi akibat rusaknya ekosistem mangrove. Jika musim pasang besar, jalan utama tenggelam. Termasuk fasilitas umum seperti sekolah dan rumah ibadah serta rumah warga.
Sementara tokoh pemudi yang juga guru di Desa Teluk Lancar, Sanisahuri menambahkan bahwa persoalan lain yang dihadapi di daerahnya adalah masih minimnya fasilitas pendukung pendidikan. Seperti akses jaringan internet dan fasilitas penunjang lainnya.
"Kami juga masih terkendala masih minimnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan untuk anak-anak mereka. Mungkin Yayasan MPPI bisa membantu kami melakukan sosialisasi di kepada masyarakat desa kami," ujarnya.
Sebelumnya perwakilan Yayasan MPPI untuk Kabupaten Bengkalis, Usman Malik dalam sambutannya mengatakan bahwa kegiatan bakti sosial ini sebagai bentuk empati terhadap pandemi Covid-19.
Mudah-mudahan melalui bantuan sembako ini sedikit membantu meringankan beban masyarakat yang terdampak .
Pada kesempatan itu, Usman Malik mengajak masyarakat selalu menjaga dan meningkatkan jiwa nasionalisme, terkhususnya bagi pemuda dan generasi penerus bangsa.
“Sebagai generasi penerus, kita harus peduli dan membangun wilayah kita, baik di sektor ekonomi, infrastruktur dan pendidikan,” ujarnya.
Usman juga mengimbau kepada masyarakat untuk menjaga keamanan wilayah dari upaya pihak asing atau luar yang mencoba merusak budaya, ekonomi dan masa depan generasi muda negeri ini dengan menanamkan nilai-nilai agama agar norma, tatakrama dan dan akhlak anak-anak bangsa khususnya di Kabupaten Bengkalis tetap terjaga dengan baik.