RIAUMANDIRI.CO - Tim Direktorat Bina Tekhnik dan Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sudah selesai melakukan kajian terhadap struktur bangunan menara Mesjid Raya Provinsi Riau.
Kajian tersebut dilakukan karena sebelumnya menara yang sedang dibangun tersebut mengalami penurunan.
Sekretaris daerah provinsi Riau SF Haryanto mengatakan, kajian yang dilakukan tersebut berupa data-data proyek pembangunan.
"Tim Direktorat Bina Tekhnik dan Perumahan Kementerian PUPR sudah selesai melakukan kajian. Kami juga sudah rapat virtual membahas soal pembangunan struktur menara mesjid yang turun itu," katanya.
Lebih lanjut dikatakannya, adapun data-data yang dihimpun Tim dari Direktorat Bina Teknik dan Perumahan tersebut di antaranya adalah, gambar perencanaan dan shopdrawing. Perhitungan struktur pondasi dan struktur atas. Data pengujian tanah yang sudah dilakukan serta data uji pondasi yang pernah dilakukan.
"Hal tersebut dilakukan untuk mengkaji permasalahan, penyebab terjadinya penurunan kontruksi menara. Apakah sudah sesuai dari sisi kajian teknis atau karena faktor kelalaian," ujarnya.
Adanya temuan penurunan kontruksi menara dikhawatirkan berdampak pada bangunan utama mesjid yang strukturnya dibangun satu kesatuan.
"Jadi hasil rekomendasinya, perbaikan menara tersebut diserahkan kepada Pemerintah provinsi Riau melalui Dinas PUPR," sebutnya.
Sebelumnya, SF Hariyanto, juga bersikap tegas atas kondisi Menara Masjid Raya Provinsi Riau, yang mengalami kemiringan. Ia meminta kontraktor dan Penjabat Pembuat Komitmen (PPK), serta Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) bertanggungjawab atas penurunan kontruksi menara setinggi 99 meter tersebut.
"Kontraktor, PPK dan PPTK harus tanggungjawab atas penurunan pembangunan menara Masjid Raya Provinsi Riau itu. Bagaimana perencanaannya kok bisa bangunan setinggi 99 meter itu mengalami penurunan," tegasnya.