RIAUMANDIRI.CO - Produsen otomotif Hino kedapatan memanipulasi hasil data emisi kendaraan di Jepang. Baru-baru ini kantor mereka digerebek oleh otoritas terkait.
Dilansir dari Reuters, Hino Motors mengungkapkan pihak perusahaan telah menemukan sejumlah data palsu terkait hasil uji emisi kendaraan.
Bahkan, pemalsuan ini telah berlangsung selama beberapa tahun dan mempengaruhi sekitar 115.000 kendaraan berat.
Mengetahui hal tersebut, Kementerian Transportasi Jepang langsung menggerebek kantor produsen truk Hino di Tokyo pada Senin (7/3/2022).
Penggerebekan ini juga disiarkan oleh stasiun TV publik NHK yang menampilkan sejumlah pejabat dari kementerian memasuki kantor Hino.
Seorang juru bicara dari pihak Hino mengonfirmasi terdapat sejumlah pejabat dari kementerian transportasi yang datang ke kantor pusat Hino di Tokyo.
Namun, juru bicara tersebut menolak berkomentar lebih jauh.
"Pemerintah mengetahui Kementerian Perhubungan melakukan penggerebekan terhadap perusahaan untuk menyelidiki masalah dan penyebabnya," kata Kepala Sekretaris Kabinet Hirokazu Matsuno.
Hino akhirnya mengaku jika perusahaan telah melakukan kesalahan terkait pemalsuan data performa mesin untuk mengeluarkan sertifikasi emisi kendaraan dan performa mesin.
"Ada sejumlah kesalahan dalam menangani berbagai tekanan untuk mencapai taget produksi yang ketat sesuai jadwal," kata Presiden Hino, Satoshi Ogiso dikutip Nikkei Asia.
Pihak Hino mengungkapkan kesalahan ini terjadi pada salah satu pabrik Hino di Jepang, di mana pabrik tersebut menjalankan serangkaian tes mesin. Pada salah satu bagian mesin, sistem pembuangannya diganti selama masa pengujian agar mendapatkan hasil baik dan lolos uji emisi.
Hino akhirnya memutuskan membentuk tim internal untuk menyelidiki kemungkinan adanya pemalsuan saat pengujian emisi kendaraan.
Kasus ini bahkan sudah terjadi sejak 2018, di mana sejumlah truk yang dikirim ke Amerika Serikat mengalami kendala sebab ditemukan hasil emisi yang tidak sesuai dengan regulasi.
Kini, Hino menambah daftar panjang sejumlah produsen otomotif Jepang yang terlibat kecurangan saat uji emisi. Sebelumnya pada 2018, pemerintah menyelidiki pabrikan Mazda, Suzuki, dan Yamaha karena kedapatan menguji kendaraan secara tidak tepat untuk memanipulasi hasil bahan bakar dan emisi.
Kementerian Transportasi Jepang kemudian memerintahkan Hino untuk segera menyelidiki kasus tersebut.
Hino diberikan tenggat waktu sampai 8 April 2022 untuk melaporkan hasil penyelidikan terkait pemalsuan data emisi kendaraan.
Untuk mengatasi hal tersebut, Hino akhirnya menghentikan penjualan tiga model kendaraan berat di Jepang. Sejauh ini pihak perusahaan juga masih menyelidiki kasus tersebut lebih dalam.