RIAUMANDIRI.CO - Kementerian Kesehatan menyebut, penularan Covid-19 varian Omicron pada anak-anak disebabkan oleh orangtua di rumah.
Mengingat gejala varian Omicron sangat mirip dengan flu biasa, kerap kali COVID-19 tak terdeteksi dan menular pada keluarga di rumah.
"Secara absolut memang terjadi peningkatan karena kasus jumlahnya meningkat. Kita melihat juga anak banyak terpapar dikarenakan penularan terjadi di keluarga," ujar juru bicara vaksinasi COVID-19 Kemenkes dr Siti Nadia Tarmizi dalam konferensi pers virtual terkait Perkembangan COVID-19 di Indonesia, Rabu (16/2/2022).
"Banyak kasus positif dari orangtua kemudian karena tidak bergejala, seringkali gejalanya sangat ringan seperti flu biasa sehingga tidak dirasakan sebagai gejala COVID," imbuhnya.
Terkait gejala infeksi varian Omicron yang mirip dengan flu biasa, dr Nadia menyinggung, peningkatan kasus COVID-19 pada anak juga disebabkan orangtua jarang menggunakan masker ketika berada di rumah.
Mengingat, gejala Omicron diyakini berupa batuk kering, hidung meler dan tersumbat, sakit kepala, kelelahan, serta sakit tenggorokan.
"Di rumah jarang menggunakan masker sehingga penularan pada anak menjadi besar. Tapi kalau kita melihat jumlah anak dirawat di rumah sakit itu angkanya sangat kecil kurang dari dua persen dari kasus anak yang sebesar 14 persen," pungkas dr Nadia.