RIAUMANDIRI.COM - Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Provinsi Riau menurunkan tim dokter hewan menindaklanjuti adanya laporan 18 ekor sapi di Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), Riau terkena penyakit langkah.
"Kita sudah menurunkan tim kesehatan hewan turun ke Inhu untuk memeriksa 18 ekor sapi di Inhu yang terkena wabah," kata Kepala Dinas PKH Provinsi Riau, Herman, Senin (14/2/2022).
Selain diperiksa, lanjut Herman, tim juga mengambil sampel darah sapi yang terkena penyakit tersebut. Kemudian sampel darah itu dikirim ke Balai Penelitian Hewan Bukittinggi dan Bogor.
"Jadi ada dua sampel yang kita ambil. Insya Allah dalam satu dua hari ini sudah keluar hasil sampelnya. Sehingga kita bisa mengetahui 18 sapi itu terkena penyakit apa, karena berdasarkan investigasi sementara diduga sementara sapi itu terkena penyakit Lumpy Skin Disease (LSD). Wabah ini belum ada di Indonesia sampai saat ini, karena LSD ini penyakit langkah, dan dulu pernah ditemukan di Malaysia," terangnya.
Selain mengirim sampel, sebut Herman, pihaknya juga sudah melaporkan temuan dugaan penyakit langkah itu ke Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH), Kementerian Pertanian di Jakarta melalui Sistem Informasi Kesehatan Hewan Nasional (SIKHNAS).
"Laporan kita sudah direspon oleh pusat, dan malam ini tim dari Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan sampai ke Riau, dan langsung turun ke Inhu didampingi tim dokter hewan kita," jelasnya.
Lebih lanjut Herman menyampaikan, jika nanti hasil Labor dari Balai Penelitian Hewan Bukittinggi dan Bogor menyatakan, bahwa penyakit sapi di Inhu itu sama dengan penemuan yang ada di Malaysia, maka Inhu harus lockdown.
"Artinya semua ternak sapi di Inhu tidak boleh keluar dari sana, agar penyakit langkah ini tak menyebar kemana-mana. Tapi kita kan belum tau hasil Labor seperti apa. Mudah-mudahan bukan penyakit LSD," tukasnya.