RIAUMANDIRI.CO - Peneliti Prancis, Luc Montagnier, yang menjadi salah satu penemu human immunodeficiency virus (HIV) penyebab penyakit AIDS (Acquired Immuno Deficiency Syndrom) meninggal dunia.
Pria 89 tahun itu sempat dianugerahi hadiah Nobel 2008 silam untuk karyanya mengisolasi virus penyebab AIDS, bersama ahli lain.
Dikutip dari BBC, situs berita lokal FranceSoir melaporkan Montagnier meninggal dunia pada Selasa (8/2/2022) di salah satu RS Amerika.
Sebelumnya, Neuilly-sur-Seine. Montagnier dan timnya, termasuk Françoise Barré-Sinoussi, memenangkan hadiah Nobel Fisiologi atau Kedokteran, usai memeriksa sampel jaringan pasien dengan sindrom baru yang misterius.
Mereka berhasil mengisolasi HIV di kelenjar getah bening pasien AIDS dan mengunggah berita penemuan itu di jurnal Science 1983 lalu.
Dalam edisi yang sama, ilmuwan AS Robert Gallo menerbitkan temuan serupa dan kemudian menyimpulkan bahwa virus tersebut menyebabkan AIDS.
Karenanya, muncul perselisihan tentang siapa yang pertama kali mengidentifikasi HIV, sehingga memicu perdebatan sengit selama bertahun-tahun.
Namun, ketika Montagnier dan Barré-Sinoussi dianugerahi hadiah Nobel pada 2008 atas temuan mereka, nama Robert Gallo tak disebut, hal ini juga kemudian menjadi kontroversi. Di luar penemuannya, Montagnier sempat mendapat kritik besar dari para ilmuwan lain soal penyebab autisme dan asal usul COVID-19.
Untuk informasi, Montagnier lahir di tahun 1932, berlokasi di Chabris, Prancis tengah. Montagnier mulai bekerja di Fakultas Ilmu Pengetahuan Paris pada tahun 1955.
Dia pindah ke Institut Pasteur pada tahun 1972 dan setelah karyanya tentang HIV populer ia beralih ke Queens College, City University of New York pada tahun 1997.