RIAUMANDIRI.CO - Mencuci sepeda motor jadi kegiatan yang umum dilakukan dalam rangka menjaga kebersihan kendaraan tersebut.
Sayangnya, akibat waktu luang yang minim terkadang pemilik motor kurang memperhatikan waktu pencucian motor yang tepat untuk dilakukan. Meski terkesan sepele, tapi perilaku ini bisa berdampak negatif pada kendaraan.
Bagi yang menggunakan jasa cuci kendaraan yang umum ditemui di pinggir jalan, umumnya motor yang akan dicuci langsung dibilas air meski suhu mesin masih panas akibat usai digunakan.
Sebaiknya tindakan semacam ini dihindari dan tidak menjadi kebiasaan. Pasalnya, komponen bermaterial logam pada motor yang masih dalam kondisi panas bisa mengalami ubahan suhu drastis saat langsung terkena air pembilas dengan suhu yang dingin.
Technical Service Sub Departmen Head PT Daya Adicipta Motora Ade Rohman mengatakan, mencuci motor dalam keadaan panas dapat merusak komponen. Hukum fisika menyebutkan saat terjadi perbedaan suhu secara drastis, bisa menimbulkan perubahan. Dalam kasus ini besi atau logam yang rusak. “Bagi motor yang menggunakan pipa knalpot yang dilapisi krom, kebiasaan tersebut juga dapat mengubah warnanya menjadi kekuningan,” kata Ade kepada Kompas.com beberapa waktu lalu.
Ia menceritakan, kasus terparah yang pernah dialaminya yakni blok mesin motor mengalami retak karena pemiliknya terbiasa mencuci motor ketika mesin masih dalam kondisi panas. Ade menyarankan untuk memberi jeda waktu agar suhu mesin turun sebelum melakukan kegiatan mencuci sepeda motor, demi mencegah terjadinya kerusakan pada komponen logam dalam motor. “Saat kondisi suhu mesin masih panas, berikan jeda waktu 5-10 menit sebelum di cuci. Waktu ini akan membuat kondisi mesin dan komponen di dalamnnya istirahat sejenak sebelum terguyur air yang punya perbedaan suhu drastis," ujar Ade.