RIAUMANDIRI.CO - Seorang oknum Polri sempat menghalang-halangi awak media saat menjalankan tugas peliputan di Kantor Kejari Pekanbaru. Saat itu, wartawan hendak mengambil dokumentasi penahanan SH, Dekan FISIP UNRI nonaktif yang terjerat kasus pelecehan seksualo, namun dihalangi oleh pria yang mengaku bertugas di Polda Riau.
Pria bertubuh tinggi besar, dengan mengenakan baju kemeja putih dan bertopi terlihat menghadang seorang jurnalis salah satu televisi nasional saat mengambil video. Usai mobil tahanan berlalu, sang pria bersama dua orang wanita yang diduga sebagai kerabatnya SH mendatangi sang jurnalis tersebut.
"Lain kali baik-baik ya," kata pria tersebut.
Tak terima dengan perlakuan tersebut, wartawan bernama Dermawansyah itu kemudian mengatakan jika dirinya hanya menjalankan tugas selaku seorang jurnalis. "Abang lihat ni ya, Abang yang menghalanginya aku mengambil gambar," sebut Dermawan sambil memperlihatkan rekaman video di telepon selulernya.
Pemandangan itu kemudian menarik perhatian wartawan lainnya yang kebetulan masih berada di lokasi. Tak pelak hal itu menimbulkan keributan antara wartawan dan sang pria.
"Abang dari mana?," tanya wartawan lainnya kepada pria tersebut.
"Dari Polda," jawab dia.
Kepadanya sempat diminta memperlihatkan Kartu Tanda Anggota (KTA) anggota Polri. Awalnya dia sempat menolak. "KTA saya aja tak berani saya bawa," jawab dia lagi.
Tak terima dengan jawaban tersebut, sejumlah wartawan kembali meminta dirinya memperlihatkan KTA. Melihat kondisi tersebut, sejumlah pegawai Kejari Pekanbaru mencoba melerai, dan meminta sang pria masuk ke dalam mobil.
Sesampai di mobilnya, dia mencoba memperlihatkan KTA-nya. Namun buru-buru pegawai Kejaksaan memintanya masuk ke dalam mobil merek Honda CRV dengan nomor polisi BM 1668 CV.
Dari informasi yang diperoleh, sang oknum polisi diketahui bernama Aipda Dian Trisandy. Dia bertugas di Polres Kampar.
Terkait sikap sang oknum, Kombes Pol Sunarto angkat bicara. Dikatakan Kabid Humas Polda Riau itu, pihaknya telah berkoordinasi dengan Kapolres Kampar AKBP Rido Purba terkait persoalan tersebut.
"Saya sudah komunikasikan ke Kapolres Kampar untuk panggil yang bersangkutan, dalam rangka apa dan kepentingannya apa di sana. Kalau sudah ada info keterangan dari (Kapolres) Kampar, nanti saya sampaikan," singkat Perwira Menengah Polri yang akrab disapa Narto itu.