RIAUMANDIRI.CO - Diet Mediterania kembali dinobatkan menjadi diet terbaik pada 2022 setelah lima tahun pola makan sehat tersebut menang secara berturut-turut dalam ajang pemilihan diet tahunan terbaik, berdasarkan peringkat US News & World Report.
Mengutip Insider, mengutamakan asupan makanan nabati, dengan protein tanpa lemak dan lemak sehat dalam jumlah sedang, menjadikan diet Mediterania berhasil menempati peringkat teratas dalam kategori diet termudah untuk diikuti, diet nabati terbaik, serta memiliki manfaat terbaik untuk kesehatan jantung dan diabetes.
Dengan begitu kebiasaan makan ala masyarakat Mediterania ini memang terbukti bermanfaat. Sejumlah penelitian bahkan telah menemukan bahwa diet ini dapat mengurangi risiko diabetes, kolesterol tinggi, demensia (pikun), kehilangan memori, depresi, hingga kanker payudara.
Diet Mediterania mengasuh pola makan nabati sederhana sehingga mudah untuk diikuti. Sebagian besar diet ini berfokus pada buah-buahan, sayuran, biji-bijian, kacang-kacangan, dan minyak zaitun. Sejatinya, orang yang mengadopsi diet ini juga kerap menggunakan mentega sebagai asupan lemak. Tetapi hal ini tergolong jarang.
Mereka juga masih mengonsumsi gula serta makanan olahan, tetapi hanya untuk acara-acara khusus. Para penganut diet sehat ini mengesampingkan asupan daging merah, dan mengutamakan mengonsumsi ikan yang mengandung omega 3. Sementara telur, susu, dan, unggas dimakan dalam porsi yang jauh lebih sedikit.
Interaksi sosial selama makan dan berolahraga, menjadi salah satu landasan dasar pola makan Mediterania. Perubahan gaya hidup yang merupakan bagian dari diet itu meliputi; makan bersama teman dan keluarga, bersosialisasi sambil makan, konsumsi makanan favorit, serta berbagai gerakan dan olahraga.
Setelah diet Mediterania, diet DASH menjadi pola makan terbaik kedua. Diet satu ini merupakan singkatan dari pendekatan diet untuk menghentikan hipertensi dan menekankan pengurangan asupan garam.
Selain itu, disusul juga terbaik ketiga yakni diet flexitarian, yang mendorong seseorang menjadi vegetarian. Tetapi, pola makan ini dianggap cukup fleksibel lantaran masih memungkinkan seseorang mengikuti diet ini sambil mengonsumsi burger sesekali.
Sejatinya, ketiga diet ini sama-sama mengurangi atau menghilangkan makanan olahan. Serta, fokus untuk mengonsumsi makanan yang jauh lebih sehat, yakni berbasis nabati; seperti buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, lentil, dan biji-bijian.
“Saya pikir penting untuk dicatat bahwa tiga diet teratas –Mediterania, DASH dan flexitarian– semuanya menawarkan variasi, fleksibilitas dan sedikit aturan,” kata Gretel Schueller, editor pelaksana kesehatan untuk US News & World Report dikutip dari CNN.
Schueller juga lebih lanjut mengatakan ketiga diet terbaik ini tergolong aman dan didukung oleh ilmu pengetahuan yang baik. Terlebih lagi, ketiga metode diet tersebut telah menyediakan asupan yang cukup untuk kebutuhan karbohidrat maupun protein.
"Semua diet yang berkinerja baik, aman, masuk akal, dan didukung oleh ilmu pengetahuan yang baik. Para pemenang diet juga semuanya menyediakan kalori yang cukup dengan fokus pada sayuran, buah-buahan, dan biji-bijian; sejumlah kecil protein tanpa lemak, produk susu, dan sesekali camilan, " tambah Schueller.
Pemilihan ini melibatkan 27 ahli diet yang telah memeriksa 40 tipe diet dan memberi peringkat pada beberapa kategori. Mulai dari seberapa mudah diet untuk diikuti, seberapa besar kemungkinan seseorang kehilangan berat badan secara signifikan baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Serta, seberapa efektif diet dalam mencegah penyakit kardiovaskular atau diabetes. Hingga tak ketinggalan juga mengenai kelengkapan nutrisi dari diet.
"Secara umum, diet teratas didorong oleh apa yang bisa kamu makan –bukan apa yang tidak bisa kami makan. Dan saat ini, (selama masa pandemi) itu sangat membantu orang-orang. Kami menginginkan makanan yang dapat kami nikmati. Kami menginginkan makanan yang akan menjaga kesehatan kami, bahkan mungkin meningkatkan kekebalan kami. Diet peringkat atas menawarkan (manfaat) ini," ujar Schueller.