RIAUMANDIRI.CO - Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Pekanbaru digeruduk oleh murid dan walinya dari Sekolah Dasar Negeri (SDN) 01 Kota Pekanbaru, Senin (3/1).
Puluhan wali murid itu berorasi menolak pengalihan fungsi gedung sekolah menjadi pasar. Para siswa pun mengekspresikan penolakan dengan membentangkan spanduk bertuliskan "Jangan Jual Sekolah Kami".
Aksi tersebut dijaga ketat pihak kepolisian, puluhan aparat berseragam berjejer di tangga pintu masuk utama gedung wakil rakyat.
Salah seorang wali murid, Mardiani menyatakan dengan tegas bahwa dirinya menolak atas kebijakan pengalihfungsian gedung sekolah tertua di Kota Pekanbaru itu.
"Kami minta wakil kami agar mendengarkan suara masyarakat. Ini sekolah tertua, peninggalan bersejarah, umurnya sudah 65 tahun," teriak Mardiani.
Penolakkan itu jelas Mardiani, berkaca kepada pengalihan fungsi beberapa gedung sekolah sebelumnya, yang mana tidak dipakai sebagaimana mestinya asias sia-sia belaka.
"Bangunan sekolah yang dialihfungsikan menjadi pasar sebelumnya itu jadi tidak berguna, hanya sia-sia saja. Jangan lakukan kezaliman itu lagi," harapnya.
Wali Kota Pekanbaru Firdaus dinilainya zalim dengan kebijakan tersebut. Malahan, para wali murid itu menganggap Wali Kota Pekanbaru hanya mementingkan kaum kapitalis saja tanpa memikirkan dunia pendidikan.
"Kami tidak menolak pembangunan, hanya saja jangan seperti ini, jangan mementingkan kaum kapitalis, kamu pemodal saja, sekarang bukan waktunya wali kota membangun pasar, yang ada saja tak terpakai," sambungnya.
Sementara itu, Anggota Komisi III DPRD Kota Pekanbaru Pangkat Purba menegaskan untuk menyuarakan aspirasi dari para wali murid tersebut.
"Aspirasi ini kami terima, nanti kami bincangkan dengan disdik (dinas pendidikan). Kami tahu maksud aspirasinya, jangan sampai digusur," jawab Pangkat Purba singkat.