RIAUMANDIRI.CO - Dinas Pendidikan Provinsi Riau belum bisa memastikan pelaksanaan sekolah tatap muka (STM) akan dimulai pada semester dua, atau di awal tahun tanggal 3 Januari 2022 mendatang. hal itu lantaran hingga saat ini, Disdik belum menerima petunjuk teknis pelaksanaan STM dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan di masa pandemi Covid-19.
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Riau, Kamsol mengatakan, saat ini di Provinsi Riau masih dalam kondisi pandemi Covid-19 walaupun sudah terjadi penurunan kasus dalam tiga bulan terakhir. Menurutnya, perlu ada regulasi pelaksanaan sekolah tatap muka dari pemerintah pusat melalui Kementerian Pendidikan.
“Untuk sekolah tatap muka semester dua, kami masih menunggu regulasi terkait dengan kebijakan pemerintah. Apakah sekolah 100 persen tatap muka, kita akan berkoordinasi dulu dengan tim satgas Covid-19 kroscek ke lapangan,” ujar Kamsol, Kamis (30/12/2021).
Dijelaskan Kamsol, untuk saat ini, pihaknya masih terus menggesa progres target vaksinasi bagi tenaga pendidik dan peserta didik, di seluruh Kabupaten/Kota. Karena hingga saat ini persentase vaksinasi masih belum sesuai harapan. Pihaknya menargerkan 100 persen vaksinasi bagi tenaga pendidik dan peserta didik.
“Sekarang ini, kita masih berusaha untuk meningkatkan target kita, masalah vaksin bagi tenaga pendidik dan peserta didik. Masih ada 30 persen lagi yang belum divaksin. Walaupun kita sudah keluarkan surat ke seluruh sekolah dan ada sanksi bagi yang tidak vaksin, kalau tidak juga akan kita berikan peringatan,” kata Kamsol.
“Sebenarnya guru dan siswa tak wajar diberi sanksi, tapi ini untuk kesehatan mereka, untuk meningkatkan kekebalan tubuh dan membentuk herd immunity. Kalau bagi yang tak bisa vaksin tunjukkan surat dokternya, jika dilihat keseharian di sekolah inikan banyak berkumpul, sehingga jika sudah kebal penularan kasus covid ini kan berkurang,” tegas Kamsol.
Sementara itu, dari data yang diterima persentase vaksinasi bagi tenaga pendidik dan peserta didik baru mencapai 69 persen. Sehingga pihaknya harus mendorong peningkatan vaksinasi, dengan dikeluarkannya surat pelaksanana vaksin di sekolah-sekolah.
“Dalam waktu dekat dekat akan kita selesaikan target vaksin. Setelah masuk sekokah akan ada vaksinasi meningkat. Setelah diakumulasi semua lebih kurang 70 persen yang sudah vaksin, target kita 100 persen. Nah kalau vaksin tersedia tak terlalu sulit bagi kita memvaksin siswa, karena siswa ada di sekolah, diperiksa kesehatannya termasuk gurunya,” ungkap Kamsol.