RIAUMANDIRI.CO - Fahri Hamzah meminta Ketua Umum PSI Giring Ganesha menghadapi langsung Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tanpa bersembunyi di belakang Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Politikus Partai Gelora itu memuji Giring yang beberapa kali mengeluarkan pernyataan yang disinyalir menyerang Anies. Namun, ia mengingatkan Giring tak mundur dan bertanggung jawab atas tudingan yang sudah dikeluarkan.
"Waktu @Giring_Ganesha nyerang @aniesbaswedan bagus tapi jangan kabur habis itu. Hadapi semua anak panah yang masuk. Lakukan serangan balik. Jangan kabur apalagi sembunyi di balik orang lain. Apalagi pakai nama presiden," kata Fahri lewat cuitannya, Jumat (31/12).
Fahri juga menyarankan hal serupa kepada Anies. Ia ingin agar Anies menjawab semua tudingan yang dilayangkan Giring. Dalam politik, katanya, pernyataan-pernyataan demikian harus dianggap biasa saja.
"Saran berlaku untuk keduanya bahwa sebuah aksi harus ada reaksi tesis harus ada antitesis itu sebabnya percakapan seperti ini harus dianggap biasa saja," katanya.
Fahri selain itu mengingatkan Giring agar berani membantah serangan balik yang ditujukan kepadanya. Apalagi, Giring melayangkan pernyataan berisi tudingan ke Anies.
"Kalau sudah berani menyatakan pendapat juga harus berani dibantah, jangan habis ngomong terus diem, dan sebenarnya juga apalagi kalau mengandung tuduhan yang dituduh juga harus menjawab karena kalau tidak menjawab itu menjadi kebenaran yang merusak nalar," ujar mantan Wakil Ketua DPR itu.
Giring beberapa kali melontarkan pernyataan kontroversial yang disinyalir menyudutkan Anies. Dalam pidatonya di HUT ke-7 PSI, Giring mengaku tak rela Indonesia dipimpin sosok pembohong yang pernah dipecat Jokowi.
Giring tidak spesifik menyebut siapa sosok yang dimaksud tersebut. Meski begitu, banyak pihak berspekulasi bahwa sosok yang Giring maksud dalam pidatonya adalah Anies Baswedan.
"Indonesia akan suram jika yang terpilih kelak adalah seorang pembohong dan juga pernah dipecat oleh Pak Jokowi karena tidak becus bekerja," tegasnya," ujar Giring Rabu 22 Desember lalu.
Sebelum ini, Giring lebih terbuka mengkritik Anies. Mantan vokalis Nidji itu menyebut kepedulian Anies di tengah pandemi dan penderitaan rakyat adalah sebuah kebohongan.
"Rekam jejak pembohong ini harus kita ingat, sebagai bahan pertimbangan saat pemilihan presiden 2024," katanya akhir September lalu.
Pernyataan Giring tersebut menuai sorotan. Sejumlah pihak menuding pernyataan Giring hanya ingin mencari sensasi demi misi politik PSI di Pemilu 2024.