RIAUMANDIRI.CO - Dua studi ilmiah melaporkan tingkat keparahan Omicron lebih rendah dibandingkan varian Delta. Hal itu menyebabkan harga karet melesat pada perdagangan hari ini.
Pada Kamis (23/12/2021) pukul 15:10 WIB harga karet berjangka pasar Jepang tercatat JPY 233,3/kg, naik 1,52% dibandingkan harga penutupan kemarin.
Penelitian oleh London's Imperial College yang diterbitkan Rabu (22/12/2021), menunjukkan risiko rawat inap di rumah sakit untuk pasien dengan varian Omicron adalah 40%-45%. Angka itu lebih rendah daripada pasien dengan varian Delta.
"Secara keseluruhan, kami menemukan bukti pengurangan risiko rawat inap untuk Omicron relatif terhadap infeksi Delta, rata-rata untuk semua kasus dalam periode penelitian," kata para peneliti tentang penelitian tersebut, yang menganalisis data dari kasus yang dikonfirmasi dengan uji PCR di Inggris antara 1 Desember dan 14 Desember.
Penelitian dari Inggris ini hampir serupa dengan penelitian yang dilakukan di Afrika Selatan. Penelitian dilakukan oleh sekelompok ilmuwan dari Institut Nasional untuk Penyakit Menular (NICD) dan universitas besar termasuk Universitas Witwatersrand dan Universitas KwaZulu-Natal.
Penelitian tersebut menunjukkan pengurangan risiko rawat inap dan penyakit parah pada orang yang terinfeksi varian Omicron dibandingkan Delta. Sebagai catatan, beberapa di antaranya mungkin karena kekebalan populasi yang tinggi.
Namun, mereka tetap memperingatkan agar mengambil kesimpulan tentang karakteristik intrinsik Omicron dengan mudah.