RIAUMANDIRI.CO - Kapolda Riau, Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi, menyampaikan pidato terakhirnya di hadapan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Riau, jelang pindah tugas sebagai Asisten Operasi (Asops) Kapolri.
Untuk diketahui, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menerbitkan telegram mutasi sejumlah jabatan melalui surat telegram nomor ST/2568/XII/KEP./2021 tanggal 17 Desember 2021 yang ditandatangani oleh AS SDM Irjen Wahyu Widada atas nama Kapolri. Dalam telegram tersebut jabatan Kapolda Riau akan dipegang oleh Irjen Pol Mohammad Iqbal yang sebelumnya menjabat sebagai Kapolda Nusa Tenggara Barat.
Agung Setya Imam Effendi bertugas di Riau selama dua tahun tiga bulan sebagai Kapolda. Untuk itu, ia menyampaikan ucapan terima kasihnya kepada masyarakat Riau.
"Dua tahun 3 bulan bertugas di Riau, rasanya membuat saya menjadi bagian yang tidak terpisah dari kehidupan masyarakat Riau. Yang mana bisa melihat masyarakat Riau dengan budaya Melayunya yang luar biasa," kata Agung, Senin (20/12) di Gedung DPRD Riau.
Ia mengaku sudah mempelajari budaya Melayu dalam kuliah di kajian ilmu kepolisian tahun 2001 sampai 2003 yang mana pembimbing tesisnya merupakan peneliti dari suku Sakai. "Di sini yang mana dalam komunikasi saya dengan pembimbing tesis saya, selalu menggambarkan bagaimana nilai-nilai dan budaya suku Sakai kita yang luar biasa di tengah-tengah budaya Melayu," katanya saat berpidato dalam acara Sidang Paripurna DPRD Riau dalam rangka Pengucapan Sumpah/Janji Pengganti Antar Waktu (PAW) Anggota DPRD Riau dari Fraksi Gerindra, Lampita Pakpahan.
Agung mengatakan, ketika Telegram keluar dan namanya menjadi salah satu Kapolda di Indonesia yang dimutasi, ada yang suka dan ada yang tidak suka. "Tapi ini adalah realita, hidup harus berjalan dan tugas harus diselesaikan. Saya mohon doanya untuk bisa menyelesaikan tugas di Mabes Polri yang mana Riau menjadi bagian tidak terpisahkan dari Republik Indonesia," jelas Agung.
"Saya menyampaikan terima kasih atas kerja sama selama ini dengan seluruh fraksi dan anggota DPRD Riau, adalah harmoni yang luar biasa. Dari tempat ini kegiatan dan aktivitas legislatif berjalan sebagaimana harapan masyarakat. Tapi saya mengingatkan bahwa tujuan besar kita belum tercapai. Kita jangan terjebak dengan kesuksesan-kesuksesan kecil," harap Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi.
"Sekali lagi saya ucapkan terima kasih kepada Pemerintah dan DPRD Provinsi Riau atas kerja samanya selama saya menjabat sebagai Kapolda Riau," pungkas dia.
Sementara, bagi Irjen Pol Mohammad Iqbal, Provinsi Riau ibarat kampung halaman sendiri. Jenderal bintang dua yang berpengalaman di Bidang Lalu Lintas (Lantas) itu cukup lama bertugas di Bumi Lancang Kuning. Mulai di Pekanbaru hingga ke sejumlah kabupaten di Riau.
Ketika menjabat di Provinsi Riau, M Iqbal memang dikenal baik dan ramah dengan awak media. Ia selalu terbuka menerima wartawan yang ingin konfirmasi berita dan kebaikannya dirasakan oleh banyak wartawan ketika itu.
Penunjukan Irjen Pol Muhammad Iqbal sebagai Kapolda Riau tertuang dalam surat telegram nomor ST/2568/XII/KEP./2021 tanggal 17 Desember 2021 yang ditandatangani oleh AS SDM Irjen Wahyu Widada atas nama Kapolri.
"Iya sesuai dengan telegram Kapolri, Irjen Pol Muhammad Iqbal menjadi Kapolda Riau dan Irjen Agung Setya Imam Effendi menjadi Asops Kapolri," ujar Kabid Humas Polda Riau, Kombes Pol Sunarto, Sabtu (18/12).
Irjen Pol Mohammad Iqbal diharapkan bisa membawa Riau lebih baik. Saat ini, Irjen Pol Muhammad Iqbal masih menjabat sebagai Kapolda Nusa Tenggara Barat.(dika)/eka