RIAUMANDIRI.CO - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengatakan bahwa masih ada 9 orang korban yang masih belum diketahui keberadaannya akibat bencana erupsi Gunung Semeru. Hal itu didapat dari laporan yang diterima hingga pukul 17.30 WIB, Ahad (5/12/2021).
"Kami menyampaikan bahwa untuk data korban yang masih dalam proses pendataan status ada 9 jiwa. Ini masih kita tunggu konfirmasi statusnya dari BPBD dan tim di lapangan," kata Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangan pers daring, Minggu (5/12/2021).
Ditambahkan Kalaksa BPBD Lumajang Indra Wibowo, kondisi di lapangan yang membuat sulit pendataan korban terdampak disebabkan kartu identitas warga yang ikut tertimbun erupsi.
"Banyak yang tertimbun pasir dan debu Semeru, sehingga saya khawatir untuk mendata akan menjadi kendala," kata Indra dalam kesempatan yang sama.
Menjawab hal itu, Abdul memastikan kelengkapan administrasi untuk warga yang mendapat bantuan akan diatasi melalui informasi kepala desa, kepala dusun, atau kepala kampung yang akan diverifikasi bersama.
"Utamanya tidak ada masyarakat dirugikan. Jadi, kita akan pastikan semua masyarakat terdampak (erupsi Semeru) mendapatkan haknya sesuai yang disampaikan Kepala BNPB," Abdul menyudahi.
Korban meninggal akibat erupsi Gunung Semeru, Jawa Timur, bertambah satu jiwa. Hingga kini total korban menjadi 14 jiwa.
"Jumlah korban meninggal dunia terdata berjumlah 14 orang," ujar Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam jumpa pers virtual, Minggu (5/12/2021).