RIAUMANDIRI.CO - Antisipasi penyebaran Covid-19 varian Omicron yang sudah sampai di Singapura, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta jajaran polri terutama kepolisian daerah (polda) yang mencakup wilayah perbatasan negara untuk siaga.
Dalam arahannya kepada kepala kesatuan wilayah (kasatwil), Jokowi mengatakan dirinya baru saja mendapatkan kabar Omicron sudah memasuki Singapura.
"Hati-hati, tadi pagi saya sudah dapat kabar, sudah sampai ke Singapura. Utamanya, polda-polda yang berkaitan dengan perbatasan dengan negara-negara lain, karena yang membawa bisa orang-orang asing, bule-bule, tapi juga dari warga negara kita sendiri. Utamanya tenaga kerja kita yang dari luar, waktu masuk kembali pulang kampung," tutur Presiden seperti dilansir ANTARA.
Jokowi mengatakan, saat ini varian Omicron sudah terkonfirmasi ada di 29 negara. Oleh karena itu, dirinya meminta jajaran kepolisian dan seluruh pihak harus meningkatkan kewaspadaan.
Omicron diperkirakan memiliki kemampuan yang lebih menular dibandingkan Varian Delta.
"Ingat Varian Delta itu menyebar dalam waktu 2-3 minggu, semua langsung kena. Ini lebih cepat. Meski belum final, tapi perkiraan lima kali lebih cepat," kata Presiden.
Selain itu, kata Presiden, terdapat kemungkinan Omicron juga mampu menerobos masuk ke sela-sela zat antibodi yang sudah imun. Sehingga, dampak persebarannya bisa lebih cepat.
"Hati-hati ini, karena efeknya bisa kemana-mana, ke ekonomi, seperti yang tadi saya sampaikan. Jadi protokol kesehatan terus disampaikan ke masyarakat, karena pandemi ini berefek, dan sudah terjadi di beberapa negara, ke ekonomi, jatuh, bisa berimbas kepada politik, hati-hati," ujarnya.
Presiden menjabarkan data hasil kajian penularan Omicron di Afrika Selatan, yang merupakan negara pertama ditemukannya varian tersebut.
Salah satu kesimpulan dari data tersebut, sebagian besar kasus Omicron terjadi pada masyarakat yang belum menerima vaksin Covid-19.
"Di Afrika Selatan, kita lihat kita mempelajari, 87 persen yang dirawat itu memang belum divaksin, dan 70 persen anak yang kena di bawah empat tahun, dan sebagian besar yang meninggal di atas 60 tahun," ujar Presiden.
Karena itu, Kepala Negara juga meminta jajaran Polri membantu mempercepat vaksinasi Covid-19 ke masyarakat.