RIAUMANDIRI.CO - Gubenur Riau (Gubri) Syamsuar menghadiri langsung pembukaan Festival Pantun Nasional yang dihelat di Gedung Sasana Bhakti Praja Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Selasa (30/11/21).
Dalam rangka memeperingatai Hari Pahlawan Tahun 2021, festival yang bertemakan "Aku Pahlawan Sejati" tersebut terselenggara berkat kerja sama Ditjen Politik dan PUM Kemendagri dengan Badan Penghubung Pemeritah Provinsi (Pemprov) Riau melalui Anjungan Riau Taman Mini Indonesia Indah (TMII).
Sesuai dengan genre acara, uniknya, Gubernur Syamsuar menyampaikan sambutan dan pesannya melalui bait pantun. Hal tersebut katanya, sebagai perwujudan dalam pelestarian pantun.
"Merendah Terbang Burung Merpati
Berkawan-kawan di Tepi Kanal
Betapa Senang Rasa di Hati
Berhimpun di Festival Pantun Nasional," ujar Gubri mengawali pembicaraannya.
Pantun, sebut Syamsuar, telah diakui UNESCO sebagai Warisan Tak Benda Dunia pada 17 Desember 2020 lalu, untuk itu sebagai bangsa Melayu, masyarakat Provinsi Riau patut berbangga dengan budaya tersebut dan tetap melestarikan pantun sebagai warisan budaya.
"Berayun-ayun Sidahan Zaitun
Tersingkap Angin dari Utara
Di Tahun Perdana Perayaan Pantun
Segenap Negeri Menggelar Acara," imbuhnya.
Melalui acara Festival Pantun Nasional, Syamsuar mengucapkan rasa terimakasih dan berharap pantu tetap lestari di dunia.
"Ke Pasar Baru Membeli Selasih
Selasih Disimpan Jadi Bekalan
Budi Baik Tuan Puan Kami Ucapkan Terima Kasih
Salah dan Silap Mohon Dimaafkan," tambahnya.
"Belikan Kami Sehelai Rotan
Buat Pengebat Kayu dan Buluh
Izinkan Kami Mengakhiri Sambutan
Dengan Mengucapan Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh," jelas Syamsuar mengakhiri sambutannya.
Semementara itu, Menteri Dalan Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian mengatakan bahwa acara ini merupakan sebuah sumbangsih kepada negara dalam menggelorakan semangat kebangsaan dan cinta Tanah Air melalui Festival Pantun Nasional.
Pantun menurutnya, sebagai media untuk memberikan tunjuk ajar serta pewarisan nilai-nilai luhur budaya bangsa, karenanya pantun menjadi bagian dari komunikasi masyarakat dan bangsa Indonesia khususnya sebagai salah satu media pemersatu yang majemuk.
"Pelestarian berbudaya pantun yang diangkat dari nilai-nilai kearifan lokal merupakan bentuk menjaga kekayaan khasanah lisan Melayu tradisional, dimana pantun telah ditetapkan UNESCO sebagai Warisan Tak Benda Dunia pada tanggal 17 Desember 2020 lalu," jelas Tito.
Ia mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk selalu meneladani sikap dan nilai-nilai kepahlawanan yang diwariskan untuk dijadikan tauladan bersama.